Senin 26 Jun 2023 05:08 WIB

Dalih Panji Gumilang Seusai Tim Investigasi Nilai Dirinya tak Kooperatif

Panji Gumilang menolak keterlibatan MUI dalam proses tabayyun terhadap dirinya.

Red: Andri Saubani
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang menyapa jurnalis saat tiba di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). Panji Gumilang memenuhi panggilan tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal tersebut guna mengklarifikasi sejumlah isu kontroversial yang kini tengah viral terkait pondok pesantren di Indramayu tersebut.
Foto:

Seusai pemberian keterangan kepada tim investigasi bentukan Ridwan Kamil, Panji Gumilang lalu memberikan keterangan lewat rekaman video wawancara yang dirilis akun Youtube resmi Al Zaytun. Ia menegaskan, dirinya memang menolak kehadiran tim dari MUI Pusat dalam pertemuan dengan tim investigasi.

"Karena majelis ulama telah memvonis sebelum tabayyun, setelah divonis baru akan tabbayun, ini keluar dari akhlak Islam dan itu bukan kelakuan umat Islam, umat Islam itu tabayyun dulu baru mengatakan sesuatu," kata Panji Gumilang, Sabtu (24/6/2023).

Ihwal dirinya dituding enggan memberikan keterangan kepada tim investigasi, menurut Panji Gumilang, dirinya menyarankan kepada tim investigasi agar proses tabayyun dilaksanakan di kampus Al Zaytun, bukan di gedung pemerintahan. Tujuannya, kata Panji Gumilang, agar pertanyaan-pertanyaan dari tim investigasi memiliki konteks dengan Al Zaytun.

"Kita juga minta contoh pertanyaaan, kalau nanti (pertanyaan) berkembang ke mana mana dari contoh pertanyaan itu. Maka di sidang itu kami katakan, kami sangat setuju dengan apa yang dinamakan tabayyun itu dengan pertanyaan apa pun itu. Yang kita inginkan semua pertanyaan dijawab di kampus," kata Panji Gumilang, menegaskan.

Panji Gumilang pun kembali menegaskan, menolak keterlibatan MUI. Ia menegaskan, MUI ssebagai lembaga yang telah memberikan fatwa sebelum tabayun.

"(MUI) Memberikan justifikasi sebelum tabyaun, sudah dikatakan komunis, AS Panji Gumilang komunis dasarnya hanya Tiktok, kemudian mengatakan Al Zaytun sesat. Jadi itu namanya bukan tabayyun, tidak mengerti akhlak tabayyun, itu berarti mengaku ulama, tapi mengertikan tabayun saja tidak tepat."

"Majelis ulama ini sudah menanam kebencian terhadap Panji Gumilang dan Al Zaytun," ujarnya menambahkan.

 

photo
Infografis Al Zaytun - (Dok Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement