Senin 26 Jun 2023 08:41 WIB

Tonton Video Panji Gumilang Bicara Soal MUI Penghasut, NII, Tanah Al-Zaytun, Hingga Teror

Panji Gumilang tolak MUI masuk tim investigasi.

Panji Gumilang memberikan penjelasan terkait pertemuannya dengan Tim Investigasi yang dibentuk Pemprov Jawa Barat.
Foto: istimewa/youtube al zaytun official
Panji Gumilang memberikan penjelasan terkait pertemuannya dengan Tim Investigasi yang dibentuk Pemprov Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Al-Zaytun, AS Panji Gumilang melalui akun Youtube @Al-Zaytun Official, memberikan penjelasan terkait dengan pertemuannya dengan Tim Investigasi yang dibentuk Pemprov Jawa Barat. Tidak itu saja, Panji Gumilang dalam video itu juga bicara soal Majelis Ulama Indonesia (MUI), NII, tanah Al-Zaytun, hingga teroris.

Video yang diunggah diberi judul: Wawancara kepada Syaykh Al-Zaytun tentang Kehadiran memenuhi undangan Tim Tabayyun-Gubernur Jabar.

Baca Juga

Dalam video berdurasi 27 menit itu, terlihat Panji Gumilang diwawancara oleh dua orang. Panji Gumilang terlihat mengenakan jas warna abu-abu dengan peci warna hitam. Dengan latar belakang sebuah peta dan dua bendera Merah Putih.

Dalam wawancara tersebut, Panji secara tegas menolak Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut campur dalam tim tabayun. Alasannya, MUI telah mengeluarkan fatwa sebelum bertabayun dengan pihak Al-Zaytun. “Memberikan justifikasi sebelum tabayun. Sudah dikatakan AS Panji Gumilang Komunis, dasarnya hanya Tiktok. Mengatakan Al-Zaytun sesat. Itu tidak bisa dikatakan tabayun, tidak mengerti akhlak tabayun,” kata Panji Gumilang.

Panji juga menyebut pertemuan pertamanya dengan tim investigasi Pempov Jabar, sangat Pancasilais, “Kalau ada yang mengatakan Panji Gumilang tidak mau menjawab, itu salah. Itu mungkin mendapatkan infomasi sesat. Khususnya, dari Majelis Ulama. Majelis Ulama ini sudah menanamkan kebencian tehadap Panji Gumilang dan Al-Zaytun,” kata dia.

Berikut video lengkapnya:

Sumber: Youtube

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement