Senin 26 Jun 2023 15:25 WIB

Sebut Barat Munafik, Kini Obama Juga Dapat Cap Serupa

Obama mengomentari muslim India saat dibawah pemerintahannya AS mengebom negara islam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Keuangan India mencemooh komentar mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mengkritik PM Narendra Modi, yang dianggap lemah melindungi hak-hak muslim
Foto: AP Photo/Thanassis Stavrakis
Menteri Keuangan India mencemooh komentar mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mengkritik PM Narendra Modi, yang dianggap lemah melindungi hak-hak muslim

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Menteri Keuangan India mencemooh komentar mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mengkritik pemerintahan India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi, yang dianggap lemah melindungi hak-hak minoritas Muslim. Menteri Keuangan India bernama Nirmala Sitharaman ini menuduh Obama sebagai orang yang munafik.

Selama kunjungan kenegaraan Modi ke Amerika Serikat minggu lalu, Obama mengatakan kepada CNN bahwa isu "perlindungan minoritas Muslim di India yang mayoritas beragama Hindu" akan menjadi topik yang layak untuk diangkat dalam pertemuan Modi dengan Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga

Obama mengatakan bahwa tanpa perlindungan seperti itu, ada "kemungkinan besar bahwa India pada suatu saat akan mulai terpecah".

Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, mengatakan bahwa ia terkejut bahwa Obama telah membuat pernyataan seperti itu. Terlebih ketika Modi mengunjungi Amerika Serikat dengan tujuan untuk memperdalam hubungan dengan AS.

"Ia mengomentari Muslim India... yang telah mengebom negara-negara mayoritas Muslim dari Suriah hingga Yaman... selama masa kepresidenannya," ujar Sitharaman dalam sebuah konferensi pers pada Ahad (25/6/2023).

"Mengapa ada orang yang mau mendengarkan tuduhan dari orang seperti itu?" katanya.

Departemen Luar Negeri AS telah menyuarakan keprihatinannya atas perlakuan terhadap Muslim dan agama minoritas lainnya di India di bawah partai nasionalis Hindu BJP yang juga partai yang memenangkan Modi. Pemerintah India mengatakan bahwa mereka memperlakukan semua warga negara secara setara.

Biden mengatakan bahwa ia mendiskusikan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi lainnya dengan Modi selama pembicaraan mereka di Gedung Putih. Namun, Modi dalam sebuah konferensi pers dengan Biden minggu lalu membantah adanya diskriminasi terhadap kaum minoritas di bawah pemerintahannya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement