Kamis 13 Jul 2023 19:02 WIB

Cerita Mas Ojol Balas Dendam ke Abang LGBT: Diturunin ke Tempat Sepi

Pengemudi ojol risih dengan kelakukan penumpang yang LGBT homoseks.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Erdy Nasrul
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta. (foto ilustrasi)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta. (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Komunitas LGBT belakangan ini mulai tidak segan menampakkan diri, seperti rencana menggelar pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta. Seakan tanpa ragu, perlakuan terang-terangan mereka juga ditampakkan di tengah aktivitas sehari-hari, bahkan kepada pengemudi ojek online (ojol).

Seorang pengemudi ojol asal Kota Depok, Jawa Barat, Henda (30 tahun) mengaku sempat mengalami pelecehan oleh penumpangnya yang ia duga kuat sebagai gay. Ia mengisahkan penumpang tersebut terus meraba perut bagian bawah dan pahanya selama perjalanan menuju titik tujuan di Plaza Depok.

Baca Juga

"Di-order, waktu itu dia di Perumahan Depok Asri. Penampilannya sih laki-laki tulen gitu. Udah kan dia naik motor, tapi kira-kira ada 500 meter dari titik jemput itu si tangan (penumpang) dia udah beda. Kalau cowok kan nggak mungkin sampe meluk dan posisi tangannya kan di bawah pusar," kata Henda, Kamis (13/7/2023).

Henda mengaku mulai merasa risih dengan perilaku penumpangnya itu. Melihat gelagat tersebut, ia kesal dan mencari jalur tidak biasa yang bisa membuat tersesat penumpang tersesat jika diturunkan di sana.

"Saya punya ide, titik pengantarannya itu kan ke Plaza Depok. Tapi karena saya punya firasat kalau orang ini udah nggak bener, saya bawa dia lewat pesona. Pesona Khayangan itu kan jalanan di sana itu kan ribet, kalau nggak tahu pasti mentok sana mentok sini. Jadi kalau macem-macem, saya turunin pasti nggak bisa keluar," katanya.

Lewat jalur tersebut, Handi malah makin dibuat risih oleh penumpangnya. Banyaknya polisi tidur membuat tangan penumpang malah semakin bergerak.

"Makanya saya bilang, bang kalau mau naik ojol jangan begini. Diingetin gitu terus dia jawab, oh iya bang, akhirnya ditarik tangannya tapi malah ditaruh di paha saya. Pas di paha jari-jari dia malah ngeremes paha saya, saya sudah mulai kesel juga. Wah gimana ini, mau turunin atau gimana kurang ajar banget," ujarnya.

Bencong malah lebih sopan ...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement