REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia pada Agustus mendatang. Arab Saudi juga mengundang negara-negara Barat dan negara-negara berkembang, termasuk India dan Brasil, menurut laporan Wall Street Journal.
Dilansir dari Middle East Eye pada Ahad (30/7/2023), pertemuan itu akan berlangsung di Jeddah dan akan diikuti oleh pejabat senior dari 30 negara, termasuk Indonesia, Mesir, Meksiko, Chile, dan Zambia. Pertemuan akan berlangsung pada 5 dan 6 Agustus, kata laporan itu, mengutip para diplomat yang terlibat dalam diskusi.
“Ukraina dan pejabat Barat berharap pembicaraan, yang mengecualikan Rusia, dapat mengarah pada dukungan internasional untuk persyaratan perdamaian yang mendukung Ukraina,” katanya dilansir dari Middle East Eye, Ahad (30/7/2023).
Kremlin, yang mengklaim telah mencaplok sekitar seperenam Ukraina, telah mengatakan mereka memandang pembicaraan damai dengan Ukraina hanya mungkin jika Kyiv menerima realitas baru, referensi untuk klaim teritorialnya. Kyiv mengatakan negosiasi dengan Rusia akan mungkin hanya setelah Moskow menarik pasukannya.
Di antara negara-negara yang diundang, belum jelas berapa banyak yang akan hadir, meskipun negara-negara yang mengambil bagian dalam putaran pembicaraan serupa di Kopenhagen pada bulan Juni diperkirakan akan melakukannya lagi, kata laporan itu.
“Inggris, Afrika Selatan, Polandia, dan Uni Eropa termasuk di antara mereka yang telah mengonfirmasi kehadiran dan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan diharapkan untuk hadir,” tambahnya.