Selasa 01 Aug 2023 13:26 WIB

Iran-Saudi Berebut Hak Kelola Ladang Gas Teluk Persia

Saudi dan Kuwait bersepakat mengembangkan bersama ladang gas Al-Durra.

Red: Ferry kisihandi
Kapal tanker Iran ditambatkan di Pulau Kharg, di Teluk Persia, Iran selatan, 12 Maret 2017.
Foto:

"Konflik militer atas sengketa ladang gas tampaknya tak mungkin, tetapi perebutan pengeolaan sumber daya hidrokarbon di Teluk Persia berpotensi menjadi persoalan serius,’’ kata Alex Vatanka, direktur program Iran pada Middle East Institute yang berbasis di Washinton. 

Ia menambahkan, sanski ekonomi terhadap Iran membuatnya tak ikut dalam perlombaan menguasai sumber daya tersebut, yang pada akhirnya melemahkan sektor energi mereka. 

Saudi dan Iran yang kerap mendukung pihak berbeda yang terlibat sengketa di Timur Tengah dan menuding satu sama lain membuat kawasan tak stabil, sebenarnya secara resmi memulihkan hubungan diplomatik pada April. Setelah tujuh tahun membekukan hubungan. 

Mereka membuka kembali kedubes masing-masing dan pejabat senior sudah saling kunjung. Meski demikian, Saudi dan Iran tetap memberikan dukungan ke pihak berbeda di perang sipil Yaman yang sedang dalam gencatan senjata selama 15 bulan. 

Saudi memihak pemerintah Yaman sedangkan Iran mendukung kelompok perlawanan Houthi. Di sisi lain, Saudi sedang dalam negosiasi dengan AS soal normalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Iran memandang normalisasi justru berdampak buruk. 

‘’Langkah apa pun menuju normalisasi hubungan dengan rezim agresif hanya akan memberikan kesempatan bagi Israel berbuat lebih banyak kekejaman terhadap warga Palestina,’’ ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kaanani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement