REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala UPT Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran kios di Terminal Leuwipanjang. Dia juga mengatakan objek kebakaran adalah kios dan bukan bagian dari bangunan yang digunakan untuk tempat tunggu dan alur penumpang di terminal itu.
"Tidak ada korban jiwa, seluruhnya sudah dievakuasi," kata Asep, Selasa (8/8/2023).
Sebanyak 12 kios pedagang di dekat jalur bus bagian dalam kawasan Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat terbakar, Selasa siang. "Kebakaran terjadi di Terminal Leuwipanjang, disinyalir ada sekitar 11 kios yang terbakar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Gungun Sumaryana saat dihubungi.
Ia mengatakan begitu mendapatkan laporan terjadinya kebakaran sekitar pukul 13.00 WIB, ia langsung menerjunkan unit pemadam kebakaran dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diskar PB Barat dan Selatan serta dari kantor pusat Diskar PB Kota Bandung.
"Semuanya enam unit yang diturunkan dari Mako, UPT terdekat yaitu Barat dan Selatan. Saat ini api sudah tidak terlihat tapi kita akan tetap lokalisir dan tahap pendinginan," kata Gungun.
Kepala UPT Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat mengemukakan api saat ini sudah dipadamkan dan sekarang sedang proses pendinginan. "Menurut laporan, ada sekitar empat mobil pemadam dan, alhamdulillah, api bisa dipadamkan dalam waktu 30 menit. Sekarang Diskar PB sedang melakukan proses evakuasi dan pendinginan," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, kebakaran diduga karena korsleting listrik di kios tutup dan tersalurkan melalui dus yang banyak di dalamnya, yang kemudian menyambar tabung gas milik pedagang kantin.
"Sehingga api dengan mudah merembet. Selain itu material kios yang berbahan baku kayu menyebabkan api dengan mudah menyebar. Total 10-12 kios terbakar," katanya.