REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ema Sumarna menjadi salah satu nama yang diusulkan DPRD Kota Bandung sebagai calon penjabat (pj) wali kota Bandung, Jawa Barat. Ema merupakan sekretaris daerah (sekda) Kota Bandung, yang beberapa bulan terakhir menjalani tugas juga sebagai pelaksana harian (plh) wali kota.

Diusulkan sebagai calon pj wali kota Bandung, Ema menyampaikan terima kasih kepada DPRD.

“Saya sebagai manusia, kan jadi manusia itu harusnya jadi khalifah, khalifah itu khasnya pandai bersyukur, bisa beramal, dan berbuat baik, tutur kata, dan sikap harus baik. Nah, tidak ada kata lain pilihan saya kecuali mengucapkan hatur nuhun (terima kasih),” ujar Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (9/8/2023).

Ema mengucapkan terima kepada DPRD Kota Bandung yang memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menjadi calon pj wali kota. Saat ini, ia mengaku fokus bekerja sebagai sekda, sekaligus plh wali kota.

“Kalau ada kepercayaan pemerintah pusat, sebagai prajurit siap saja. Sekarang saya ingin apresiasi, nuhun kepada pihak dewan,” kata Ema.

Selain Ema, DPRD Kota Bandung mengusulkan dua nama lainnya sebagai calon pj wali kota Bandung. Salah satunya Dedi Supandi, yang saat ini bertugas sebagai asisten daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Satu lainnya Prof Muradi, guru besar Universitas Padjadjaran (Unpad).

Sebagaimana aturan, selain DPRD, gubernur Jawa Barat juga dapat mengajukan tiga calon pj wali kota. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pun mengusulkan tiga calon pj wali kota, yang dinilai memenuhi persyaratan.

Para calon yang diusulkan itu akan dibahas di tingkat pusat. Lalu tiga nama terpilih disampaikan kepada presiden untuk menjadi bahan pertimbangan.

Ema memperkirakan pj wali kota Bandung akan dilantik tak jauh dari akhir masa jabatan wali kota periode 2018-2023, yang jatuh pada 20 September mendatang. Kota Bandung kemungkinan dipimpin pj wali kota hingga terpilihnya kepala daerah definitif berdasarkan hasil Pilkada 2024.

Ikuti Whatsapp Channel Republika