REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah pusat memuji usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Solo, Jawa Tengah, yang adaptif terhadap berbagai perubahan salah satunya percepatan sektor digital.
"UMKM Solo telah terbukti mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan menghadirkan inovasi yang kreatif dalam produk dan layanan mereka," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI Teten Masduki pada Puncak Perayaan Hari UMKM Nasional di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/8/2023) petang.
Ia mengatakan, pada 2022, produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Solo tumbuh sebesar 6,25 persen. Angka ini mengalami tren yang positif semenjak 2020, yang didominasi pada industri penyediaan makanan dan minuman yaitu sebesar 43,62 persen, di mana pelakunya adalah UMKM.
Bahkan, lanjut Teten, Solo telah menjadi pusat ekosistem digital dengan meningkatkan kolaborasi dan kreativitas. Sejumlah wadah kolaborasi yang ada di daerah tersebut di antaranya Solo Creative Hub, Solo Techno Park, Hetero Space, dan Lokananta Records.
"Ini sedikit dari wadah kolaborasi para komunitas dan UMKM di Solo," kata Teten.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini mulai banyak UMKM yang naik kelas. Mulai banyak yang ekspor, mereka mulai dilirik oleh luar negeri. "Dalam kesempatan ini pembinaan dapat terus dilakukan dan pertunjukan UMKM yang sudah berlangsung dapat makin dikenal," kata Ganjar.
Meski demikian, terkadang pemerintah perlu menstimulasi pelaku UMKM untuk aktif berkembang. Sehingga pemerintah tidak hanya jadi kurator atau mendampingi, tetapi juga jadi offtaker agar bisnis mereka jadi lebih tumbuh.
"Harapannya UMKM kita dapat terbang tinggi dan menunjukkan kelasnya secara sungguh-sungguh," ungkap Ganjar.