Senin 14 Aug 2023 18:49 WIB

Belajar dari Lebah: Kesempurnaan Alam dan Keindahan Sains

Sangat sulit untuk melihat semua kesempurnaan dan keindahan alam itu.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seekor lebah madu gala-gala atau kelulut (Apis trigona) menghisap sari bunga di kawasan Sungai Bangek, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (12/8/2023). Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sejak 2021 telah memberikan bantuan sekitar 3.000 kotak lebah madu kepada kelompok tani Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Hutan di 10 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di provinsi itu untuk penambahan penghasilan. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/tom.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang bagaimana lebah dengan cerdik membangun sarangnya? Sarang lebah yang berbentuk heksagonal itu dibangun dari sel lilin untuk menampung induknya.

Demonstran di Departemen Fisika Khusus Fakultas Sains di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Safinaz Salem mengatakan ia akan berbicara tentang simetri di alam. Ketika kita berbicara tentang Simetri maka gagasan yang muncul di benak kita adalah benda-benda yang memiliki sisi atau bagian yang sama atau seimbang (bagian simetris), contohnya roda mobil, bayangkan saja jika benda-benda ini berubah bentuk.

Baca Juga

Namun, di alam, tempat yang kaya simetri, ada jaring yang dibuat oleh laba-laba jaring bola. Jaring laba-laba ini hampir memiliki bentuk lingkaran yang sempurna dengan penyangga radial yang hampir sama jaraknya keluar dari tengah dan anyaman spiral untuk menangkap mangsa.

Sejauh ini, para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin mengapa laba-laba orb sangat condong geometri karena tes telah menunjukkan bahwa jaring orb tidak menjerat makanan lebih baik daripada jaring berbentuk tidak teratur.

"Kami sebagai Muslim percaya bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk dan bentuk yang menakjubkan dan canggih ini untuk memungkinkan orang mengenal, mencintai, dan beriman kepada-Nya," kata Salem, dilansir dari About Islam, Senin (14/8/2023).

Secara pribadi, sangat sulit untuk melihat semua kesempurnaan dan keindahan itu hampir di mana pun kita memandang dan jangan tanya siapa yang mampu menciptakan semua ini, siapa yang membimbing makhluk kecil ini menjadi insinyur, yang menganugerahi mereka dengan varietas, pengetahuan, dan tentu hikmah.

Bagaimana gen di dalam tubuh lebah tahu bahwa bentuk heksagonal adalah bentuk yang sempurna untuk menyimpan madu sebanyak mungkin dengan menggunakan lilin dalam jumlah paling sedikit. Sedangkan bentuk lain, seperti lingkaran misalnya, akan meninggalkan celah di antara sel-selnya. Selain itu, manusia hanya dapat mereproduksi sosok heksagonal dengan penggaris dan kompas.

Bahkan ketika kita meninggalkan planet ini...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement