REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Al Qasas merupakan surat ke-28 dalam Alquran. Surat ini terdiri dari 88 ayat dan merupakan golongan surat Makkiyah.
Dalam ayat ke-77 surat ini membahas pentingnya berbuat baik dalam kehidupan, termasuk berbuat baik kepada sesama manusia dan berbuat baik kepada lingkungan dengan tidak melakukan kerusakan di bumi.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
"Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat Baik (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
Dalam tafsir ringkas Kementerian Agama RI, Allah memberikan nasihat agar hamba-Nya senantiasa memanfaatkan harta yang telah Allah SWT berikan selama tidak bertentangan dengan syariat.
Allah SWT menekankan bahwa bukan berarti seseorang hanya boleh beribadah murni dan melarang memperhatikan dunia.
Allah SWT tetap memerintahkan agar hamba-Nya berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan mencari pahala untuk akhirat kelak dengan apa yang telah dianugerahkan Allah SWT selama hidup di dunia, berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah SWT.
Akan tetapi, pada saat yang sama Allah SWT juga memberikan nasihat agar hamba-Nya tidak berlebihan dan berbuat baik kepada semua orang dengan bersedekah sebagaimana Allah SWT juga telah memberikan nikmat-Nya.
Allah SWT juga memerintahkan agar manusia tidak berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Sungguh, Allah SWT tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas kejahatan tersebut.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Dilansir dari buku Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains, buku ini disusun atas kerjasama Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2011.
Langit dan bumi akan rusak jika yang dijadikan pedoman adalah hawa nafsu. Nafsu tidak mengenal kata henti dalam berburu kepuasan, keinginan, dan kerakusan. Berapapun yang berhasil diraih, itu tidak akan menjadikan manusia berhenti dari keinginan lain yang lebih dari sebelumnya.
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ
Seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, niscaya binasalah langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Bahkan, Kami telah mendatangkan (Alquran sebagai) peringatan mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. (QS Al-Mu'minun ayat 71)