Rabu 16 Aug 2023 18:20 WIB

Deklarasi Pemilu Damai di Kota Tasikmalaya, Hindari Politik Identitas

Pemilu 2024 juga diharapkan terhindar dari hoaks dan kampanye hitam.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya menggelar deklarasi pemilu damai di Hotel Grand Metro, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya menggelar deklarasi pemilu damai di Hotel Grand Metro, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya melaksanakan deklarasi pemilu damai, Rabu (16/8/2023). Para perwakilan partai peserta Pemilu 2024 hadir dan menandatangani komitmen agar pelaksanaan pemilu tahun depan berjalan dengan damai.

Deklarasi yang digelar di Hotel Grand Metro Kota Tasikmalaya itu juga diikuti unsur pemerintah, polisi, TNI, juga perwakilan masyarakat. Ketua KPU Kota Tasikmalaya Ade Zaenul Mutaqin mengatakan, pelaksanaan pemilu memiliki potensi konflik, tidak hanya antarpeserta pemilu, tapi juga di kalangan masyarakat. 

Baca Juga

Karena itu, KPU Kota Tasikmalaya menggelar deklarasi untuk menguatkan komitmen menjaga pemilu damai. “Tujuannya tak lain untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu 2024 yang kondusif, damai, dan aman,” kata Ade.

Ade mengatakan, salah satu poin yang menjadi komitmen untuk menjaga pelaksanaan pemilu tetap damai adalah semua pihak bersepakat untuk menghindari politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) atau politik identitas. 

Menurut dia, semua pihak diminta tetap menghargai perbedaan yang ada selama pelaksanaan pemilu. Selain itu, pihak terkait sepakat untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada melalui koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengapresiasi pelaksanaan deklarasi pemilu damai yang digelar oleh KPU. Diharapkan semua elemen siap mendukung pelaksanaan pemilu yang damai, dengan menghormati hak dan perbedaan. “Kita juga harus menghindari hoaks dan black campaign (kampanye hitam),” ujar Cheka.

Partisipasi pemilih

Pada Pemilu 2024, diharapkan partisipasi pemilih di Kota Tasikmalaya dapat meningkat. Cheka berharap tingkat partisipasi pemilih bisa mencapai 90 persen. “(Pemilu) 2014 itu partisipasi kita sekitar 76 persen, terus kemudian naik ke 87 persen pada 2019. Harapannya, Tasikmalaya dengan semangat dan kepedulian masyarakat, saya kira kita boleh berharap sampai 90 persen pada Pemilu 2024,” kata Cheka.

Berdasarkan data KPU, tingkat partisipasi pemilih dalam pelaksanaan Pemilu 2019 secara nasional mencapai 81 persen. Persentasenya disebut melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang ditetapkan 77,5 persen.

Melihat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019, Ketua KPU Kota Tasikmalaya Ade Zaenul Mutaqin mengatakan, hanya butuh sekitar 2,5 persen untuk mencapai 90 persen.

Untuk bisa meningkatkan partisipasi pemilih ini, kata dia, dibutuhkan peran berbagai pihak, tidak hanya KPU. Pemerintah, peserta pemilu, dan lainnya diminta turut berperan. “Harus ada kerja sama dari semua pihak untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Ade.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement