Kamis 17 Aug 2023 13:14 WIB

KUR Syariah yang Bantu Inayah

BSI pada tahun ini menyediakan KUR sebesar Rp 14 triliun di 38 provinsi di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Menteri Sekretariat Negara Pratikno (kedua kanan), Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki (kiri), dan Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua kiri) saat Peluncuran Kartu Tani Digital dan KUR BSI di Lapangan Komplek PIM, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) siap mendukung program ketahanan pangan nasional berupa penyaluran pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani Digital dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Aceh Utara, Aceh.
Foto: Dok Republika
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Menteri Sekretariat Negara Pratikno (kedua kanan), Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki (kiri), dan Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua kiri) saat Peluncuran Kartu Tani Digital dan KUR BSI di Lapangan Komplek PIM, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) siap mendukung program ketahanan pangan nasional berupa penyaluran pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani Digital dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Aceh Utara, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, Berbekal hobi memasak, Inayah (40 tahun) telah sukses menjalani bisnis jasa katering akikah beromzet ratusan juta rupiah. Inayah mengaku, usaha catering yang diberi nama Rizki Aqiqah dapat berkembang lebih baik setelah mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) tepat setahun yang lalu.

"Saya memulai usaha jasa akikah ini sejak Agustus 2015, berawal dari saudara yang memiliki rekanan jasa akikah, tetapi selalu kebanjiran orderan dan sering ditolak. Akhirnya saya ikut bantu kalau orderan penuh, dan suami pun memberikan ide agar saya membuka usaha yang sama, karena banyak pelanggan yang merasa puas dengan rasa catering akikah saya," ujar Inayah kepada Republika pada awal Agustus ini.

Lebih dari lima tahun menjalani usaha jasa catering akikah, Inayah bersama suami dan satu anaknya tinggal dan menjalani usaha di sebuah rumah kontrakan mungil di kawasan Koja, Jakarta Utara. Inayah pun berkeinginan memiliki rumah sendiri yang juga menjadi tempat usahanya. 

"Nah, pas awal tahun lalu, suami mendapatkan informasi dari temannya yang bekerja di BSI kalau ada pinjaman KUR. Kami pun mengajukan dan alhamdulillah dapat pinjaman Rp 500 juta di April 2022. Cicilannya lima tahun," kata ibu satu anak tersebut.

Pinjaman tersebut pun langsung Inayah gunakan untuk membangun rumah dua tingkat di atas lahan yang sebelumnya telah ia beli dan masih berlokasi di Koja, Jakarta, Utara. Beruntungnya, karena lahan tersebut berada di tepi jalan, Inayah tak perlu membeli ruko untuk menjalani usaha yang lebih nyaman dan bersih.

"Alhamdulillah rumah sekarang di depan jalan, jadi pinjaman dari KUR BSI itu saya langsung gunakan untuk membangun tempat usaha dan tempat tinggal, lantai satu digunakan untuk tempat menjalani usaha yang lebih nyaman, bersih, dan mudah dicari. Sementara. lantai dua untuk tempat tinggal saya, suami, dan putri saya," ujarnya.

Saat ini, Inayah sudah memiliki tujuh orang pegawai. Setiap bulannya ia selalu banjir orderan hingga meraup omzet Rp 50 juta. Sehingga, dalam setahun omzet dari bisnis jasa akikah tersebut mencapai Rp 600 juta.

Kelancaran usahanya itu dibayar dengan cicilan yang menurutnya sangatlah meringankan. Setiap bulannya, Inayah mencicil Rp 9,7 juta. Jumlah tersebut menurut Inayah masih bisa tertutupi dengan omzet bulanan yang ia dapat.

"Alhamdulillah sangat meringankan, cicilannya setiap bulan Rp 9,7 juta dan baru berjalan setahun. Sisa empat tahun lagi," ujarnya seraya tersenyum.

Kepada Republika, Inayah pun berbagi rahasia agar usahanya tetap lancar seperti saat ini. Ia dan suami rutin melakukan sedekah di hari Jumat. 

"Saya dan suami sangat yakin dengan berbagi, membantu dan peduli terhadap orang lain, maka Allah pasti akan membukakan pintu rezeki yang lebih banyak. Dan saya juga selalu percaya Allah akan terus meridhai saya dengan usaha ini, karena ketika saya juga mengikuti aturan Allah (tidak melakukan riba), maka Allah selalu akan membantu saya," katanya.

Direktur Retail Banking BSI, Ngatari, mengatakan, hingga Mei 2023 pembiayaan KUR syariah di BSI sudah mencapai Rp 19,06 triliun. Nilai ini sekitar 30 persen dari target penyaluran KUR yang diberikan pemerintah pada tahun ini kepada BSI.

Ngatari mengungkapkan, sejumlah strategi terus dilakukan untuk mendorong implementasi penyerapan pembiayaan KUR di segmen UMKM. Salah satunya dengan menyasar UMKM mikro yang capable, bankable, dan layak mendapat pembiayaan, membangun elaborasi halal ekosistem di berbagai sektor, kerja sama dengan instansi pemerintah dan regulator, serta meng-upgrade bagi penerima manfaat KUR eksisting.

Ia juga menekankan kelebihan pembiayaan KUR syariah, yakni akad pembiayaan yang jelas dan sesuai prinsip syariah, tidak ada biaya administrasi dan appraisal serta tidak adanya biaya provisi. Hal tersebutlah yang membuat masyarakat memiliki skema pembiayaan yang jelas dan angsuran yang tetap sehingga memudahkan dalam mengatur cashflow usaha.

"Terlebih, jika skalanya mikro, pencatatan keuangan masih sederhana dan omzet masih belum terlalu besar," ujarnya.

BSI pada tahun ini menyediakan KUR sebesar Rp 14 triliun di 38 provinsi di Indonesia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement