Jumat 18 Aug 2023 12:56 WIB

KKB Papua Dilaporkan Bakar Bangunan Sekolah di Ilaga-Puncak Saat Hari Kemerdekaan

TNI dan Polri tak melakukan pengejaran karena gangguan tembakan merupakan pancingan.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua terjadi di Nduga Papua. Kontak tembak (ilustrasi)
Foto: anadolu agancy
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua terjadi di Nduga Papua. Kontak tembak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Aksi teror kelompok separatisme di Papua masih terus terjadi. Polda Papua melaporkan, pada Kamis (17/8/2023) kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua Tengah melakukan pembakaran sarana pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri-1 di Ilaga.

Pembakaran yang dilakukan pada saat perayaan Kemerdekaan Indonesia itu menghanguskan bangunan perpustakaan sekolah. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo mengatakan meskipun tak ada korban jiwa dalam aksi sepihak yang dilakukan kelompok bersenjata itu.

Baca Juga

Namun kata Kombes Benny, dibakarnya bangunan sekolah itu membuat kegiatan belajar-mengajar di sekolah di Kampung Kago tersebut terhenti. “Bangunan sekolah SMA N-1 Ilaga hangus dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata membuat kegiatan di sekolah tersebut berhenti sementara,” ujar Kombes Benny dalam siaran pers, Jumat (18/7/2023).

Kombes Benny menerangkan, dari laporan yang terima Polda Papua, aksi pembakaran tersebut dilakukan oleh pentolan KKB Titus Murib alias Kepala Air. “Pembakaran itu dilakukan oleh KKB Titus Murib atau yang dikenal KKB Kepala Air,” Kombes Benny.

Kata dia aksi sepihak pembakaran tersebut, terjadi pada saat aktivitas warga dan aparat keamanan melangsungkan kegiatan perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia, Kamis (17/8/2023). Sekitar pukul 13:28 waktu setempat, tim aparat gabungan mendapatkan laporan adanya suara tembakan di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak.

Laporan tersebut ditanggapi oleh Satgas Kopasgat Yonko 468/Sarotama Pos 25 Bandara Aminggaru. Satuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu merespons dengan melakukan penyisiran di sejumlah tempat. Penyisiran dilakukan dengan menerjunkan dua unit kendaraan tempur roda empat, dan truk angkut satuan.

Dan pada saat dilakukan penyisiran, para personel militer melihat bubungan tinggi asap hitam. Personel tentara yang menuju sumber asap pekat tersebut sampai di SMA N-1 dan melihat bangunan sekolah tersebut sudah terbakar.

“Saat aparat keamanan tiba di SMA N-1 sempat diganggu dengan tembakan-tembakan yang berasal dari sekitar belakang bangunan sekolah,” ujar Kombes Benny.

Gangguan tembakan tersebut tak ada yang mengenai para serdadu keamanan. Namun begitu pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri yang menetralisir lokasi SMA N-1 tak melakukan pengejaran. “TNI dan Polri tidak melakukan pengejaran karena gangguan-gangguan tembakan tersebut adalah pancingan dari KKB,” ujar Kombes Benny.

Dari aksi sepihak KKB di Kampung Kago, Ilaga tersebut menambah rentetan serangan-serangan kelompok separatisme di Kabupaten Puncak dalam dua pekan terakhir. Polda Papua, kata Kombes Benny meyakini, aksi-aksi kelompok bersenjata itu menghendaki situasi di Puncak menjadi tak terkendali.

Dan kata dia, sebagai upaya untuk membuat situasi keamanan di Puncak tak kondusif. Namun begitu kata dia, TNI dan Polri akan tetap melakukan pengamanan maksimal untuk memastikan keselamatan warga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement