REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, berencana menerapkan perubahan pada artikel yang dibagikan di platformnya. Selama ini, berita yang dibagikan di X/Twitter muncul dengan cuplikan teks, gambar, dan judul.
Dikutip dari laman Engadget, Rabu (23/8/2023), format artikel berita yang dibagikan tersebut kemungkinan tidak lagi sama dalam waktu dekat. Artikel yang dibagikan di postingan X direncanakan hanya menyisakan gambar utama dengan lansiran URL.
Dalam komentar di sebuah postingan, Bos X Elon Musk telah mengonfirmasi bahwa X sedang mengerjakan format baru. Musk menginformasikan bahwa itu merupakan idenya. "Ide ini datang langsung dari saya. Akan sangat meningkatkan estetika," kata Musk lewat akun X @elonmusk, Selasa (22/8/2023).
Pernyataan Musk menguatkan laporan Fortune sebelumnya yang mengatakan bos X itu mendorong format baru berbagi artikel. Dikatakan juga bahwa perubahan di platform media sosial X tetap akan terjadi meskipun sebagian pengiklan tampaknya tidak menyukainya.
Alasan utama perusahaan menghapus teks dalam unggahan yang dibagikan yakni untuk membuat tampilan postingan terlihat lebih ringkas dan agar lebih sesuai dengan porsi timeline yang muncul di layar ponsel. Musk juga berpikir itu bisa membantu mengurangi clickbait. Format yang ada di X saat ini menunjukkan bahwa terkadang sebagian judul artikel yang dibagikan terpotong.
Kemungkinan besar, X juga menerapkan perubahan ini untuk mendorong tidak hanya publikasi berita, tetapi juga individu, untuk menulis postingan yang lebih menarik di situs web. Lagi pula, penulis harus menambahkan konteks ke URL yang mereka bagikan agar pembaca mengeklik gambar utama.
Musk telah mendorong pengguna untuk memposting karya panjang langsung di platform dan mengizinkan pelanggan program berbayar Blue untuk menulis sebanyak 25.000 karakter dalam satu postingan. Baru-baru ini, Musk memposting bahwa jurnalis yang menginginkan "lebih banyak kebebasan untuk menulis dan pendapatan yang lebih tinggi" harus menerbitkannya langsung di X.
Namun, seperti yang dicatat 9to5Mac, baru-baru ini X menghadapi beberapa masalah dalam proses pembayaran pembuat konten. Pembayaran itu merupakan bagian dari program bagi hasil iklannya, karena jumlah pengguna yang berminat disebut jauh melebihi target awal.