REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 di bawah Kepemimpinan Indonesia pada ASEAN 2023 mendukung penguatan ketahanan pangan melalui pemberdayaan petani dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Program warisan kita Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products di mana perusahaan besar membantu petani supaya mereka jadi mentor-nya," kata Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid kepada wartawan di sela-sela acara ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Upaya konkret untuk pemberdayaan petani dan UMKM tersebut akan digerakkan melalui salah satu proyek warisan ASEAN-BAC 2023 yakni Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products.
Arsjad, yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), menuturkan proyek warisan tersebut menempatkan petani kecil sebagai pusat ekosistem multi-pemangku kepentingan yang dipimpin oleh sektor swasta.
Hal itu mendorong kerja sama multi-pemangku kepentingan yang berkelanjutan dan memberdayakan kelompok-kelompok marginal, termasuk UMKM, petani, dan komunitas nelayan dengan akses terhadap keuangan, pengetahuan, teknologi, dan pasar, sehingga menghasilkan industri pangan berbasis petani dan pengembangan UMKM yang sukses.
Selain mendapatkan mentoring dan bimbingan dari perusahaan besar untuk meningkatkan produktivitasnya. Petani juga diberikan akses terhadap pasar untuk memastikan produk pertanian mereka terjual dengan baik.
Petani juga perlu mendapat dukungan pendanaan dari lembaga keuangan untuk bisa mengembangkan usaha pertanian mereka secara lebih baik. Pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan petani.
Memajukan pertanian lewat pemberdayaan petani akan menjadi salah satu modal untuk mendukung ketahanan pangan di kawasan. Arsjad mengatakan ASEAN memiliki pasar yang besar yakni dengan jumlah penduduk lebih dari 650 juta jiwa, sehingga diharapkan hasil produk pertanian kawasan dapat terserap sepenuhnya oleh pasar ASEAN.
Kawasan dengan populasi yang produktif dan kreatif serta kekuatan komoditas kawasan dalam rantai pasok global itu dinilai bisa dioptimalkan melalui satu kerangka ASEAN Incorporated. ASEAN Incorporated akan menyatukan sektor publik dan swasta untuk bekerjasama dan bergotong royong untuk membangun ASEAN menjadi motor utama ekonomi dunia.