Selasa 05 Sep 2023 22:52 WIB

Selalu Cemas Gara-Gara Pandemi, Begini Cara Mengatasinya

Ada berbagai tanda gangguan kesehatan mental yang bisa terlihat dari luar.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pandemi Covid-19 telah berlalu, tapi imbasnya pada kesehatan masih terasa bagi banyak orang seperti merasa cemas hingga depresi/ilustrasi
Foto: Mgrol101
Pandemi Covid-19 telah berlalu, tapi imbasnya pada kesehatan masih terasa bagi banyak orang seperti merasa cemas hingga depresi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah berlalu, tapi imbasnya pada kesehatan masih terasa bagi banyak orang. Tak cuma kondisi fisik, pandemi pun berkontribusi pada kondisi kesehatan mental, terbukti dari jumlah kasus gangguan kesehatan mental yang terpantau melonjak.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada 2022, kasus depresi, ansietas (gangguan kecemasan), dan gangguan stres pascatrauma (PTSD) meningkat saat pandemi. Kenaikan kasus itu tercatat 60 persen untuk depresi, 60 persen untuk ansietas, dan 70 persen pada PTSD.

Baca Juga

Head of Business and Marketing Clinics Prodia, Nelly Sari, menyebutkan ada berbagai tanda gangguan kesehatan mental yang bisa terlihat dari luar. Misalnya, perubahan nafsu makan, perubahan kebiasaan tidur, hingga peralihan suasana hati yang ekstrem.

"Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental pun beragam, mulai dari faktor eksternal seperti polusi, macet, kurangnya sistem pendukung, serta faktor internal," ujar Nelly pada kegiatan "Prodia Meet The Press" beberapa waktu lalu.

Nelly menyampaikan bahwa kesehatan mental sangat perlu dijaga, sebab sangat berkaitan dengan kesehatan fisik. Para peneliti telah sepakat bahwa kesehatan mental yang buruk bisa menjadi faktor dari penyakit kronis.

Orang dengan gangguan kesehatan mental yang serius berisiko tinggi mengalami penyakit kronis. Begitu pun sebaliknya, orang yang mengidap penyakit kronis berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental.

Dicontohkan oleh Nelly, depresi dapat meningkatkan risiko hipertensi yang diidap seseorang menjadi semakin tidak terkendali. Contoh lain, gangguan kesehatan mental hampir selalu diiringi dengan gangguan tiroid.

Sebagian besar pengidap kanker pun kerap mengalami gangguan kesehatan mental, seperti merasa takut atau khawatir berlebihan bahwa pengobatan yang dilakukan tidak akan berhasil. Karena itu, koneksi antara kesehatan mental dan keinginan untuk sembuh amat besar.

"Pengelolaan mental pasien pada penyakit kronis sangat penting dalam menjamin pasien konsisten dalam menjalankan terapinya," ucap Nelly. Untuk mencegah seseorang terhindar dari gangguan kesehatan mental, Nelly menyarankan membuat keputusan untuk hidup lebih sehat, menghindari rokok dan alkohol, olahraga rutin, konsumsi makanan sehat, dan mengecek kesehatan secara berkala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement