REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Penerbangan Emirates dari Dubai ke Singapura dengan 12 penumpang Israel terpaksa melakukan pendaratan tidak terjadwal di Malaysia pada Rabu (6/9/2023) karena cuaca buruk. Hal ini cukup mendebarkan karena Israel dan Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik. Bahkan, Israel menganggap Malaysia sebagai negara yang bermusuhan.
Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Ronen Levy berupaya menghubungi warga Israel di dalam pesawat. Menurut laporan media, Levy bekerja sama dengan Emirates Airline untuk menghubungi salah satu penumpang. Levy terus memantau situasi dan kesejahteraan para penumpang Israel yang terdampar di Malaysia.
Selama berada di tanah Malaysia, para penumpang tidak diharuskan turun dari pesawat. Setelah menunggu di landasan pacu sekitar lima jam, pesawat melanjutkan perjalanan menuju Singapura.
Kondisi cuaca buruk di Asia Timur memaksa pengalihan penerbangan EK354 dengan rute Dubai-Singapura ke Kuala Lumpur. “Kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, namun keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami," ujar Emirates.