Selasa 12 Sep 2023 13:09 WIB

Ganjar Muncul di Tayangan Adzan, Menkominfo: Bagus Aja Tuh, Membawa Kedamaian

KPI mengaku masih melakukan kajian terhadap tayangan azan yang menampilkan Ganjar.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menyampaikan konferensi pers terkait judi online di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Kemenkominfo mencatat sejak 2018 hingga 19 Juli 2023 telah melakukan pemutusan akses terhadap 846.047 konten perjudian online.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menyampaikan konferensi pers terkait judi online di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Kemenkominfo mencatat sejak 2018 hingga 19 Juli 2023 telah melakukan pemutusan akses terhadap 846.047 konten perjudian online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menilai sah saja munculnya bakal calon presiden dalam tayangan adzan sepanjang membawa kesejukan di Pilpres 2024. Pernyataan ini merespons kemunculan bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan di salah satu stasiun televisi swasta.

"Bagus-bagus aja tuh, semua pun yang membawa kedamaian buat atau iklan atau produk kampanye yang membawa kedamaian dan kesejukan bagi masyarakat kan bagus ya," ujar Budi Arie ditemui usai acara Rebranding Aplikasi e-Penyiaran Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran di Grand Ballroom Kempinski Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga

 

Budi mengatakan, Kementerian Kominfo fokus untuk menarasikan pemilu damai kepada semua pihak. Untuk itu, dia mendukung hal-hal yang membawa kesejukan di kontestasi mendatang.

 

Lebih lanjut terkait tayangan adzan Ganjar apakah sudah masuk kategori kampanye, Budi Arie menilai hal itu bukan kompetensi Kemenkominfo untuk menilainya. "Tapi kalau urusan pelarangan kampanye itu bukan urusan Kominfo tapi itu urusannya KPU, Bawaslu. Nah, KPI (soal) siarannya," ujar Budi.

 

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah yang hadir di acara tersebut juga menyatakan, lembaganya saat ini sedang melakukan kajian terhadap tayangan adzan yang menampilkan Ganjar sedang shalat berjamaah. Menurutnya, KPI baru saja menerima klarifikasi dari lembaga penyiaran yang menampilkan tayangan tersebut.

"Kemarin kita baru terima klarifikasi dari lembaga penyiarannya, nanti kita sampaikan kepada teman-teman media hasil kajian pascaverifikasi kemarin di kantor kami. Ditunggu saja, kita akan sampaikan kepada publik terkait apa yang menjadi kebijakan KPI," ujar Ubaidillah.

 

Ubaidillah mengaku belum dapat memastikan apakah tayangan itu sudah masuk kategori pelanggaran atau tidak. Sebab, hal itu harus diputuskan melalui kajian KPI. "Sedang kita kaji, kan baru kita terima klarifikasi dari lembaga penyiarannya, hari ini nanti malam kita putuskan bersama komisioner apakah ada potensi (pelanggaran) atau tidak. Nanti kita sampaikan," ujarnya.

Pengawasan KPI juga hingga saat ini tayangan tersebut masih diputar oleh stasiun televisi swasta tersebut. Kendati begitu, KPI belum akan bertindak sebelum hasil kajian selesai.

"Hasil pemantauan teman-teman pengawasan masih ada, nanti akan disampaikan hasilnya kemarin kan sudah klarifikasi dan masih dalam tahap kajian. Sabar ya, kita tidak ingin tutupi-tutup, klarifikasi sedang dilakukan dan masih sedang di kajian di kami," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement