Selasa 12 Sep 2023 23:08 WIB

Tip Mempersiapkan Diri Sebelum Umroh: Berjalan Kaki Hingga Mandi Air Hangat

Calon jamaah umroh harus mempersiapkan fisik sebelum melaksanakan ibadah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Suasana di sekitar Kabah di dalam Masjidil Haram pada Kamis (1/6/2023) pagi. Sebagian jamaah sedang melaksanakan tawaf dan sebagian lagi melaksanakan sholat sunnah.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Suasana di sekitar Kabah di dalam Masjidil Haram pada Kamis (1/6/2023) pagi. Sebagian jamaah sedang melaksanakan tawaf dan sebagian lagi melaksanakan sholat sunnah.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pihak berwenang Arab Saudi memperingatkan umat Islam yang berencana melakukan umroh agar siap secara fisik untuk melaksanakan ibadah tersebut. Calon jamaah harus mempersiapkan diri untuk melaksanakan ritual di Masjidil Haram, tempat paling suci umat Islam di Makkah.

Mereka perlu memperhatikan serangkaian langkah yang menjadikan mereka dalam kondisi fisik yang baik. Langkah-langkah tersebut antara lain menghindari makanan berat, minum cukup cairan, berjalan-jalan di hari-hari sebelum ibadah, minum obat tepat waktu, dan melembabkan tubuh untuk menghindari lecet pada kulit, menurut Kementerian Haji dan Umroh Saudi.

Baca Juga

Selain itu, sebagaimana dilansir Gulf News, Selasa (12/9/2023), jamaah juga disarankan untuk mandi dengan air hangat sebelum menuju Masjidil Haram dan tidur yang cukup pada malam menjelang ibadah umrah. Arab Saudi memperkirakan sekitar 10 juta Muslim dari luar negeri akan melakukan ibadah umroh selama musim umroh saat ini yang telah berlangsung lebih dari sebulan yang lalu.

Musim umroh dimulai setelah berakhirnya ibadah haji. Ibadah haji tahun ini dihadiri sekitar 1,8 juta umat Islam untuk pertama kalinya dalam tiga tahun setelah pembatasan terkait pandemi dicabut. Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi meluncurkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam luar negeri untuk datang ke negara tersebut untuk melakukan umroh.

Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan turis diperbolehkan untuk melakukan umroh dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad SAW terletak di Masjid Nabawi di Madinah setelah memesan janji temu elektronik.

Pemerintah Saudi telah memperpanjang masa berlaku visa umroh dari 30 hari menjadi 90 hari. Saudi mengizinkan pemegang visa umroh untuk memasuki kerajaan melalui semua jalur darat, udara dan laut serta berangkat dari bandara mana pun.

Jamaah perempuan tidak lagi diharuskan diantar oleh wali laki-laki. Kerajaan juga mengatakan ekspatriat yang tinggal di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk berhak mengajukan visa turis, apa pun profesinya, dan dapat menunaikan umroh.

Bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan penambahan delapan negara lagi ke dalam sistem e-visa kunjungannya, yang memungkinkan warga negara mereka datang ke kerajaan tersebut untuk umrah dan pariwisata, sehingga menambah jumlah total negara yang warganya memiliki akses ke sistem ini menjadi 57.

Pemegang visa Schengen, AS, dan Inggris juga dapat membuat janji temu umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, melalui aplikasi Nusuk sebelum tiba di Arab Saudi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement