Rabu 13 Sep 2023 13:44 WIB

Homestay Wisata Bromo Merugi Akibat Dampak Kebakaran: Tidak Ada Tamu Sama Sekali

Seluruh akses masuk ke kawasan wisata Bromo ditutup untuk proses pemadaman.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah pelaku usaha dan penyedia jasa wisata di kawasan wisata Bromo mengalami kerugian akibat kebakaran lahan dan hutan.
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Sejumlah pelaku usaha dan penyedia jasa wisata di kawasan wisata Bromo mengalami kerugian akibat kebakaran lahan dan hutan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah pemilik usaha mengalami kerugian akibat kebakaran yang melanda kawasan Gunung Bromo. Tak terkecuali para penyedia homestay di Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Pemilik Homestay Akila, Harjo (48 tahun), tidak menampik untuk homestay dari segi pariwisata memang sangat terdampak. Saat ini pengunjung di Desa Ngadas sangat terbatas sehingga menimbulkan banyak kerugian di homestay.

"Ada booking-an terus gagal, ada booking-an lagi terus gagal. Jadi, berdampak sekali," kata Harjo saat ditemui Republika.co.id di Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (13/9/2023).

Homestay Akila biasanya hampir setiap hari mendapatkan tamu atau wisatawan yang hendak berkunjung ke Gunung Bromo. Namun, dalam sepekan terakhir, dia tidak menerima tamu sama sekali.

Kondisi itu terutama sejak pengelola menutup total seluruh pintu masuk kawasan Gunung Bromo. Harjo berharap pemerintah dapat mengambil kebijakan supaya kebakaran cepat dimatikan. Dengan demikian, warga di Ngadas tetap dapat bekerja seperti biasanya.

Di sisi lain, Harjo juga mengungkapkan, kebakaran di kawasan Gunung Bromo merupakan siklus empat atau lima tahunan. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya, dampaknya tidak sebesar kebakaran kali ini.

Hal ini terutama ketika pengelola harus menutup kawasan Gunung Bromo selama sepekan. "Itu dengan luas Bromo, Tengger, Semeru, itu baru kali ini yang seperti ini besarnya. Itu 2016 ada kebakaran tapi ndak (tidak) sampai ditutup untuk akses pariwisatanya. Masih bisa diakses," kata pria yang membuka usaha homestay sejak 2012 lalu.

Sebelumnya, kawasan wisata Bromo mengalami penutupan selama beberapa kali di satu atau dua pintu masuk. Namun, kemudian Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) menutup total seluruh akses masuk ke kawasan wisata Bromo.

Penutupan ini berlangsung mulai 10 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB sampai waktu yang belum dapat ditentukan. Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani menyatakan, penutupan ini bertujuan demi kelancaran proses pemadaman.

"Termasuk guna memperhatikan keamanan pengunjung," ujar Septi. Menurut dia, penutupan akses diberlakukan untuk seluruh pintu masuk kawasan Gunung Bromo.

Dalam hal ini termasuk pintu masuk di Coban Trisula, Kabupaten Malang, dan Wonokitri Kabupaten Pasuruan. Kemudian juga berlaku di pintu masuk wilayah Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo, dan Senduro, Kabupaten Lumajang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement