REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut diarahkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres). Hal itu sukses menciptakan dampak elektoral secara signifikan. Apalagi, selama ini, Erick disebut menjadi menteri andalan Presiden Jokowi.
"Erick Thohir adalah menteri Jokowi, bisa dibilang menteri yang secara khusus oleh Jokowi diberi ruang meningkatkan elektabilitasnya," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang, Salahudin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (16/9/2024).
Dia menjelaskan, Erick mempunyai peluang sangat besar untuk dapat diusung cawapres pada Pilpres 2024. Kehadirannya juga dinilai memberi dampak positif besar bagi capres pendampingnya.
Apalagi, belakangan ini, elektabilitas Erick semakin melejit. Sehingga, banyak kalangan menilai keberadaan Erick kian memperbesar peluang memenangkan pertarungan piplres mendatang.
Peningkatan tren elektabilitas Erick Thohir tercatat jelas pada temuan survei Litbang Kompas periode 27 Juli-7 Agustus 2023, Erick bersaing di daftar teratas. Ketua Umum PSSI tersebut berhasil memperoleh angka elektabilitas sebesar 8,0 persen.
Elektabilitas Erick Thohir tercatat naik pesat dari Januari sebesar 3,1 persen. Kemudian, menjadi pada Mei 4,5 persen hingga periode Agustus 2023 berhasil menyentuh angka hingga 8,0 persen sebagai cawapres pilihan masyarakat.
Hadirnya dukungan Jokowi terhadap Erick, kata Salahudin, mampu memantik perhatian dari calon presiden (capres) untuk menggaetnya. Tidak terkecuali bagi capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto yang meliriknya. "Kini Jokowi menilai Erick Thohir layak dipromosikan untuk menjadi cawapres Prabowo," katanya.