Kamis 21 Sep 2023 14:56 WIB

Bantu Deteksi Kanker, Google Garap Mikroskop Bertenaga AI

Google telah membuat prototipe Augmented Reality Microscope (ARM).

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Google telah membuat prototipe Augmented Reality Microscope (ARM) untuk membantu dokter mendeteksi kanker.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Google telah membuat prototipe Augmented Reality Microscope (ARM) untuk membantu dokter mendeteksi kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya kecerdasan buatan (AI) membuat sejumlah perusahaan teknologi besar ikut memasukkan AI ke dalam produk mereka. Misalnya, Google yang berupaya memasukkan AI ke Gmail, Dokumen, YouTube, Drive, dan lainnya.

Selain ke produk yang dapat membantu pekerjaan pengguna, perusahaan juga berinvestasi untuk AI di bidang lain. Google telah membuat prototipe Augmented Reality Microscope (ARM) untuk membantu dokter mendeteksi kanker.

Baca Juga

ARM telah dikembangkan bersama dengan Departemen Pertahanan dan menggabungkan peningkatan AI yang memberikan indikator visual seperti peta panas (heat map) atau batas objek secara waktu nyata.

Mikroskop digunakan oleh ahli patologi untuk melihat slide yang berisi sampel biologis seperti jaringan atau darah dilengkapi dengan proyeksi penyempurnaan pada bidang pandang, seperti peta panas, batas, atau anotasi. Itu terjadi secara substansial dalam waktu nyata yang dipindahkan ke lokasi baru atau ada perubahan pembesaran. “Peningkatan ini membantu ahli patologi dalam mengkarakterisasi atau mengklasifikasikan sampel, seperti apakah sampel tersebut positif mengandung sel kanker atau patogen,” katanya, dilansir Gadgets Now, Kamis (21/9/2023).

ARM yang pertama kali diumumkan ke publik pada tahun 2018, belum digunakan untuk mendiagnosis pasien. Rupanya, ada 13 prototipe ARM yang sedang diuji coba agar bisa membantu dokter dalam keseharian dokter.

Google ingin membuat sistem yang dapat dipasang pada mikroskop cahaya yang ada di rumah sakit dan klinik. Mikroskop yang dilengkapi ARM dapat memberikan masukan visual, termasuk teks, panah, kontur, peta panas, atau animasi yang disesuaikan dengan tujuan penilaian unik.

Bulan lalu, laporan menunjukkan bahwa Google sedang menguji chatbot AI generatif, seperti Bard yang dapat memberikan saran kepada pengguna saat mereka merasa sedih. Google DeepMind, cabang AI yang baru dibentuk oleh perusahaan, telah mengerjakan setidaknya 21 jenis solusi berbeda yang didukung AI. Perusahaan bermitra dengan kontraktor Scale AI untuk menilai kemahiran chatbot dalam menjawab pertanyaan intim.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement