REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Alquran memuat prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang belakangan juga terbukti secara ilmiah modern.
Kesesuaian teori dalam Alquran dengan ilmiah modern tersebut juga diamine para sarjana Barat, yaitu antara lain sebagai berikut:
Pertama, Prof E Marshall Johnson
Guru besar dan Ketua Departemen Anatomi dan Perkembangan Biologi Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania, AS, itu mulai tertarik untuk meneliti tanda-tanda ilmiah yang terdapat dalam Alquran dalam ajang Konferensi Medis ke-7 Arab Saudi Tahun 1982. Ketika itu, dibentuk panitia khusus untuk menginvestigasi tanda-tanda ilmiah dalam Alquran dan hadis.
Setelah melakukan penelitian, Prof Johnson pun mengakui tanda-tanda ilmiah yang terkandung dalam Alquran.
"Kesimpulannya, Alquran tak hanya menggambarkan perkembangan dalam bentuk eksternal. Namun, menekankan juga tahapan-tahapan proses pembentukan secara internal, tahapan-tahapan dalam embrio, penciptaan dan perkembangannya. Semuanya diakui oleh ilmu pengetahuan modern," papar Prof Johnson.
Kedua, Prof TVN Persaud
Guru besar Anatomi dan Kesehatan Anak dari Univeristas Manitoba,, Winnipeg, Manitoba, Kanada, itu juga mengakui bukti-bukti ilmiah yang tercantum dalam Alquran. Dia adalah penulis puluhan buku dan ratusan jurnal ilmiah. Pada tahun 1991, sempat meraih JCB Grant Award. Inilah pengakuannya tentang kebenaran Alquran yang disampaikannya saat memaparkan hasil penelitiannya di Kairo, Mesir.
"Awalnya, saat melihat Muhammad sebagai manusia biasa, tak bisa membaca dan tak tahu bagaimana menulis. Faktanya, dia adalah seorang buta aksara. Namun, apa yang diungkapkannya (Alquran) pada 1400 tahun lalu, secara mengagumkan, sungguh akurat dan sesuai dengan sains modern," papar Prof Persaud. Ia pun secara tegas menyatakan bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW pastilah firman Tuhan.
Ketiga, Prof Joe Leigh Simpson
Guru besar dan Ketua Departemen Obstetrics dan Gynaecolog, Baylor College of Medicine, Houston, Texas, AS, itu juga mengakui kebenaran tanda-tanda ilmiah yang terdapat dalam Alquran. "Tak ada pertentangan antara genetika dengan agama Islam. Adalah fakta bahwa agama Islam telah menjadi petunjuk bagi ilmu pengetahuan," cetusnya. Prof Simpson pun meyakini bahwa Alquran berasal dari Tuhan. Sebab, Nabi Muhammad SAW tak bisa membaca dan menulis.
Keempat, Prof Alfred Kroner
Guru besar Departemen Geosains Universitas Mainz, Jerman, ini dikenal sebagai salah seorang geolog terkemuka dunia. Ia mengaku terkagum-kagum dengan isi Alquran yang mampu menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta. "Memikirkan dari mana Muhammad berasal ... saya berpikir hampir tak mungkin dia telah mengetahui banyak hal tentang asal mula alam semesta," paparnya.
Baca juga: 5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Menurut dia, para ilmuwan saja baru mengetahui asal mula pembentukan alam semesta dalam beberapa tahun terakhir, dengan menggunakan kemajuan teknologi yang sangat rumit. Atas dasar itu, Prof Kroner juga meyakini bahwa Alquran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW adalah firman yang berasal dari Tuhan.
Kelima, Prof Yushidi Kusan
Direktur Observatorium Tokyo, Jepang, ini juga menyatakan sangat terkagum-kagum dengan apa yang dijelaskan Alquran tentang alam semesta.
"Saya sangat terkesan dengan fakta-fakta astronomi dalam Alquran yang terbukti kebenarannya. Kami, para astronom modern, baru mempelajari secuil saja tentang alam semesta," ungkapnya. "Dengan membaca Alquran dan menjawab pertanyaan, saya kira, saya dapat menemukan jalan di masa depan untuk menginvestigasi alam semesta."