REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan yang menaungi grup Seventeen (SVT), Pledis Entertainment telah meminta maaf secara resmi setelah menghadapi kontroversi terkait video teaser "SVT Right Here” yang diunggah untuk Beijing. Sebelumnya, Seventeen telah mengumumkan rencana merilis mini album ke-11 mereka, Seventeen Heaven, yang akan hadir pada 23 Oktober.
Sebagai bagian dari promosi untuk album ini, Pledis Entertainment merilis sejumlah konten promosi, termasuk jadwal comeback, sampul album, dan sebuah jam hitung mundur yang mencantumkan lima kota besar, yaitu Tokyo, Beijing, Paris, New York, dan Seoul. Namun, setelah 14 jam menghitung mundur, video teaser "SVT Right Here” untuk Beijing memunculkan animasi bunga kamomil yang mengambang di atas Tembok Besar China.
Warganet China langsung bereaksi, dengan banyak yang merasa bahwa penggunaan Tembok Besar China untuk hiburan adalah tindakan kurang menghormati situs warisan budaya dan sejarah yang penting. Bukan hanya itu, beberapa warganet juga mencatat bahwa bunga kamomil yang digunakan dalam video serupa dengan bunga krisan putih yang sering kali digunakan sebagai simbol kesedihan atau duka dalam budaya China.
Menghadapi respons keras ini, Pledis Entertainment dengan cepat menghapus video teaser tersebut dari media sosial dan mengeluarkan permintaan maaf resmi. Mereka mengakui bahwa banyak orang merasa ada kurang pemahaman budaya dan rasa hormat terhadap Tembok Besar.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penggemar kami, dan kami akan memberikan perhatian lebih di masa mendatang,” tulis Pledis Entertainment, dilansir Korea Boo, Ahad (24/9/2023).
Kedepannya, Pledis Entertainment berjanji akan mencoba membuat konten yang dapat dinikmati bersama oleh penggemar dari berbagai negara, wilayah, dan budaya. Video teaser "SVT Right Here” untuk kota lain, seperti Paris, Tokyo, New York, dan Seoul tetap ada. Ada lebih banyak konten promosi dijadwalkan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, untuk mendukung comeback Seventeen pada Oktober mendatang.