REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengawal Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara Brigpol SH ditemukan wafat bersimba darah pada Jumat (22/9/2023). Tempat Kejadian Perkara ini adalah rumah dinas Kapolda. Tepatnya di kamar sang pengawal yang hanya ditempati dirinya.
Tim reserse Polda Kalimantan Utara terjun ke TKP untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan sejumlah orang. Ada 14 orang yang diperiksa. 13 orang di antaranya merupakan personel Polri. Seorang lainnya adalah pegawai harian.
Sebelum wafat, almarhum diketahui sempat menelpon keluarganya di Kendal Jawa Tengah. Kejadian itu berlangsung sekitar sepekan sebelum almarhum wafat. Yang ditelpon adalah ibu angkat almarhum, yaitu Larasati. SH sempat bercerita sedang menyiapkan persalinan sang istri tercinta, Wahyu Dewi Fatmasari, yang sedang mengandung delapan bulan.
Bahkan dalam komunikasi terakhirnya itu, almarhum juga sempat meminta Larasati untuk mencarikan hari operasi yang tepat, bagi kelahiran anak kedua yang masih dalam kandungan istrinya tersebut.
Sebaliknya, ia pun juga sering menelepon almarhum untuk menanyakan apakah ada permasalahan selama berdinas di Kalimantan Utara. Almarhum menyampaikan selama ini baik-baik saja dan tidak punya permasalahan apapun.
Termasuk juga hubungan pertemanan dengan anak bungsunya, menurut larasati, juga sangat akrab dan ia juga merasa tenang kalau anaknya pergi ke mana- mana masih ada yang menjaga serta mengawasi.
“Walaupun kemudian anak saya akhirnya meneruskan kuliah dan dia (almarhum) kemudian masukkan menjadi anggota Polri,” ujarnya.
Suasana duka
Lihat halaman berikutnya >>>