Jumat 29 Sep 2023 13:43 WIB

Menlu AS Singgung Kasus Pembunuhan Separatis Sikh Saat Bertemu Menlu India

AS mendesak India bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan pemimpin Sikh

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mendesak India untuk bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan seorang separatis Sikh di Kanada.
Foto: EPA-EFE/RAJAT GUPTA
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mendesak India untuk bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan seorang separatis Sikh di Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mendesak India untuk bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan seorang separatis Sikh di Kanada. Hal ini diungkapkan Blinken dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, pada Kamis (28/9/2023).

“Blinken mengangkat masalah Kanada dalam pertemuannya, (dan) mendesak Pemerintah India untuk bekerja sama dalam penyelidikan Kanada,” kata seorang pejabat AS.

Baca Juga

Pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS di situs webnya setelah Blinken bertemu dengan mitranya dari India tidak menyebutkan pembunuhan Nijjar atau Kanada secara keseluruhan.

Namun ringkasan singkat Departemen Luar Negeri AS mengenai isu-isu yang dibahas dalam pertemuan antara Blinken dan Jaishankar, tidak menyebutkan bahwa keduanya membahas tentang pembunuhan separatis Sikh. Departemen Luar Negeri mencantumkan poin-poin pembicaraan seperti kepresidenan India di G-20, pembentukan koridor India-Timur Tengah-Eropa, dan topik-topik lain seperti pertahanan, ruang angkasa, dan energi bersih.

Pada Selasa (26/9/2023) Jaishankar mengatakan, New Delhi telah mengatakan kepada Kanada bahwa mereka terbuka untuk menyelidiki informasi spesifik atau relevan yang diberikan mengenai pembunuhan tersebut. Berbicara di Quebec pada Kamis pagi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, dia yakin Blinken akan membicarakan masalah pembunuhan separatis Sikh dengan Jaishankar.

"Amerika pasti akan membicarakan masalah ini dengan pemerintah India," ujar Trudeau.

India telah menolak tuduhan Kanada. India menyebut tuduhan itu tidak masuk akal. Hubungan kedua negara menjadi memanas dan masing-masing saling mengusir duta besar serta mengeluarkan peringatan perjalanan.

Awal bulan ini, Trudeau mengatakan kepada parlemen bahwa Kanada mencurigai agen-agen Pemerintah India terkait dengan pembunuhan seorang separatis Sikh, Hardeep Singh Nijjar di British Columbia pada Juni.  Nijjar adalah warga negara Kanada tetapi India menyatakan dia sebagai teroris. Nijjar mendukung perjuangan Khalistan, atau tanah air merdeka bagi Sikh.

Sekutu tradisional Kanada, termasuk Amerika Serikat, tampaknya mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap masalah ini. Analis politik mengatakan, hal ini karena Washington dan negara-negara besar lainnya memandang India sebagai penyeimbang terhadap pengaruh Cina yang semakin besar.

Blinken dan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan pekan lalu mengatakan, AS sangat prihatin atas tuduhan yang dilontarkan Trudeau.

Duta besar AS untuk Kanada mengatakan, beberapa informasi mengenai kasus ini telah dikumpulkan oleh aliansi intelijen Five Eyes, yang mencakup AS, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement