REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rekrutan mabuk, tentara yang tidak patuh, dan narapidana. Mereka termasuk di antara ratusan pelaku militer dan sipil yang dimasukkan ke dalam unit hukuman Rusia yang dikenal sebagai pasukan "Storm-Z", dan dikirim ke garis depan di Ukraina tahun ini.
“Pejuang badai, mereka hanyalah seonggok daging,” kata salah satu prajurit reguler dari satuan tentara no. 40318 yang dikerahkan di dekat Kota Bakhmut, yang diperebutkan dengan sengit di Ukraina timur pada Mei dan Juni.
Prajurit itu mengatakan, dia telah memberikan perawatan medis kepada enam atau tujuh pejuang Storm-Z yang terluka di medan perang. Mereka terluka karena tidak mematuhi perintah dari seorang komandan yang meminta mereka untuk menyingkir. Prajurit itu tidak mengetahui alasan komandan memberikan perintah tersebut. Namun, hal ini melambangkan bagaimana pejuang Storm-Z dianggap lebih rendah nilainya dibandingkan pasukan biasa oleh para perwira.
"Jika para komandan menangkap seseorang dengan bau alkohol di napas mereka, maka mereka segera mengirim mereka ke regu Storm," ujar prajurit yang berbicara dengan syarat anonim.