Kamis 05 Oct 2023 15:23 WIB

2023 Menjadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

September 2023 menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat secara global.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Suhu panas. Ilustrasi
Foto: pixabay
Suhu panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa pada Kamis (5/10/2023) melaporkan, 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan suhu rata-rata global hingga saat ini mencapai 0,52 derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata. Suhu global pada Januari-September mencapai 1,4 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan rata-rata pra-industri dari 1850 hingga 1900.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa mengatakan, perubahan iklim mendorong suhu global ke rekor baru dan pola cuaca jangka pendek juga mendorong pergerakan suhu.  September 2023 menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat secara global, dengan kenaikan suhu 0,93 derajat Celsius di atas suhu rata-rata untuk bulan yang sama pada 1991-2020. September menjadi bulan hangat yang paling tidak lazim sepanjang tahun dalam kumpulan data ERA5.

Baca Juga

Para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim dikombinasikan dengan munculnya pola cuaca El Nino tahun ini telah menghangatkan permukaan air di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah. Hal ini memicu suhu yang memecahkan rekor.

"(Kenaikan) suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang tahun yang diamati pada September, setelah rekor musim panas telah memecahkan rekor dengan jumlah yang luar biasa. Bulan ekstrem ini telah mendorong tahun 2023 ke peringkat pertama yang berada di jalur yang tepat untuk menjadi tahun terpanas dan sekitar 1,4 derajat Celsius di atas suhu rata-rata pra-industri," ujar Wakil Direktur Copernicus, Samantha Burgess, dalam sebuah pernyataan.