Jumat 13 Oct 2023 19:13 WIB

Empat Korban Keracunan Garut Masih Ditangani Petugas Medis

Warga yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Cilawu sebanyak empat orang.

Tim surveilans melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi pada kasus diduga keracunan pangan di  Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis (12/10/2023).
Foto: Dok Dinkes Kabupaten Garut
Tim surveilans melakukan investigasi dan penyelidikan epidemiologi pada kasus diduga keracunan pangan di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis (12/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan saat ini empat korban keracunan diduga dari makanan satai jebred mulai membaik kesehatannya, meski masih mendapatkan penanganan medis oleh dokter di Puskesmas Cilawu.

"Sudah membaik, ini masih dalam pemantauan dokter yang merawatnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga

Ia menuturkan tim medis dari Dinkes Garut dan Puskesmas Cilawu masih terus melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban keracunan makanan sejak Ahad (8/10/2023).

Tercatat, warga yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Cilawu sebanyak empat orang terdiri dari dua orang warga Garut, dan dua orang warga daerah perbatasan Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

 

Ia menyebutkan laporan terbaru saat ini jumlah korban keracunan sebanyak 54 orang terdiri dari warga Cilawu sebanyak 42 orang dengan perincian dua orang dirawat, 38 rawat jalan, dan dua orang meninggal dunia.

Selanjutnya, warga korban keracunan asal Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 12 orang terdiri dari dua orang dirawat, sembilan orang rawat jalan, dan satu orang meninggal dunia.

"Update laporan dugaan keracunan makanan di Kecamatan Cilawu terdapat penambahan kasus menjadi 54 orang," katanya.

Ia menyampaikan Dinkes Garut tidak hanya menangani pasien yang dirawat jalan maupun di puskesmas, tapi melakukan pemantauan ke lapangan untuk mendeteksi warga yang dikhawatirkan masih ada korban keracunan lainnya.

Dinkes Garut, lanjut dia, sudah menerjunkan tim surveilans baik untuk menemui langsung masyarakat maupun tempat praktik dokter, klinik, dan fasilitas kesehatan swasta untuk mengetahui pasien tersebut sakit setelah mengonsumsi makanan diduga satai jebred atau bukan.

"Mengimbau masyarakat apabila ada yang bergejala untuk segera menghubungi petugas kesehatan atau datang ke tempat fasilitas kesehatan," katanya.

Sebelumnya, sejumlah warga dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut maupun luar daerah dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya mengeluhkan sakit mual, pusing dan muntah-muntah, sehingga harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Cilawu dan klinik swasta, Ahad (8/10/2023) malam.

Sehari kemudian warga yang keracunan semakin bertambah, bahkan ada dua orang lansia yang meninggal dunia yakni warga Garut dan warga Tasikmalaya, dan terakhir satu orang warga Garut meninggal dunia, Selasa (10/10/2023).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement