REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dilaporkan belum tuntas dipadamkan hingga Senin (16/10/2023). Asap dari kebakaran di tempat sampah itu masih mengepul dan berdampak terhadap warga sekitar.
Kebakaran di TPA Purbahayu pertama kali diketahui pada Jumat (6/10/2023). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengatakan, pihaknya masih terus memantau lokasi kebakaran. Setelah lebih dari sepekan, api dilaporkan masih menyala dalam skala kecil.
“Namun, kepulan asap masih belum hilang. Kami masih terus siaga memantau dengan personel BPBD, LH (Dinas Lingkungan Hidup), dan damkar (pemadam kebakaran). Ketika dibutuhkan pemadaman, pasti akan dilakukan,” kata Untung, saat dikonfirmasi Republika, Senin.
Menurut Untung, asap dari kebakaran itu berdampak terhadap warga yang tinggal di sekitar TPA. Asap kebakaran terbawa angin masuk permukiman. Karenanya, kata dia, pihaknya terus mengingatkan warga untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di area TPA.
BPBD Kabupaten Pangandaran juga disebut selalu menyiapkan masker untuk warga yang membutuhkan. “Kami di sana siapkan posko untuk menyediakan masker bagi warga,” kata dia.
Ihwal dampak asap kebakaran terhadap kesehatan warga sekitar, Untung mengaku belum secara langsung menerima keluhan. Namun, kata dia, BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga.
“Sampai saat ini belum ada pengaduan kepada kami. Kami juga terus siaga dan menyediakan ambulans di lokasi,” kata Untung.