REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir digadang-gadang menjadi calon kuat cawapres yang bakal dipilih oleh generasi Z. Selain karena kinerja positifnya saat menjabat sejumlah tanggung jawab yang diembannya, gaya komunikasi Erick juga menjadi alasan generasi Z menyukainya.
“Gaya komunikasi politiknya yang menurut saya low context, bukan high context,” ujar pengamat politik Lely Arrianie saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/10/2023).
Karena hal itu lah, Erick mampu membuat suasana hati para generasi milenial dan generasi Z adem, dengan menunjukkan bahwa dia adalah sosok atau figur yang tidak terlalu protokoler, tidak terlalu birokratis, dan tidak sok berkuasa. “Jadi mungkin ini juga yang disukai para generasi Z,” kata Lely.
Jika berbicara mengenai generasi Z atau calon pemilih yang usianya kurang dari 26 tahun, totalnya di Indonesia ada 22,8 persen. Sementara calon pemilih yang berusia antara 26 hingga 40 tahun ada sekitar 33,6 persen. Artinya, total pemilih muda dari generasi Z dan generasi milenial, secara keseluruhan ada 54 persen.
Lalu dari hasil rilis survei nasional terbaru Polling Institute periode 1-3 Oktober 2023 pada simulasi tiga nama semi terbuka Erick Thohir, Gibran Rakabuming, dan Khofifah Indar Parawansa, Erick unggul jauh dengan 37,1 persen yang dianggap layak mendampingi Prabowo Subianto.
Sementara berdasarkan demografi dengan sembilan nama bacawapres, Menteri BUMN RI ini unggul di pemilih generasi Z sebesar 28 persen dan juga pemilih di atas 55 tahun sebesar 17,7 persen.
Menurut Lely, elektabilitas Erick yang baik ini, juga didukung dengan banyaknya keberhasilan yang pernah dilakukan Erick Thohir. Terlihat sejak pertama Erick didapuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maaruf Amin di 2019 lalu, dan berhasil memenangkannya.
“Kemudian Erick juga punya jejak rekam dalam karier sebelumnya. Saat ini juga menjadi menteri yang cukup positif, termasuk terlibat dalam PSSI,” ungkap Lely lagi.
Tetapi apakah dengan hasil seperti itu Erick Thohir akan dipilih oleh untuk menjadi cawapres? Ini masih menjadi tanda tanya karena beberapa hari ini Indonesia di-prank dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang pada akhirnya membuka jalan bagi Gibran.
“Tapi Erick Thohir adalah calon potensial untuk dilirik oleh Prabowo dan potensi disukai calon pemilih,” papar Lely.
Menurut dia, ini hanya tinggal menunggu pertimbangan partai politik. Karena elektabilitas tinggi belum tentu berjalan paralel soal keterpilihan.