Selasa 31 Oct 2023 05:05 WIB

Berulang Tahun Hari Ini, Putri Leonor dari Spanyol akan Jalani Upacara Sumpah Setia

Putri Leonor berulang tahun ke-18.

Putri Mahkota Spanyol Asturias Leonor (Kiri) dan Raja Spanyol Felipe VI memimpin upacara penghargaan Putri Asturias 2023 di teater Campoamor di Oviedo pada 20 Oktober 2023.
Foto: MIGUEL RIOPA / AFP
Putri Mahkota Spanyol Asturias Leonor (Kiri) dan Raja Spanyol Felipe VI memimpin upacara penghargaan Putri Asturias 2023 di teater Campoamor di Oviedo pada 20 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Putri Leonor, pewaris takhta Kerajaan Spanyol, akan bersumpah setia pada konstitusi pada hari Selasa (31/10/2023) bertepatan pada hari ulang tahunnya yang ke-18. Peristiwa ini akan menjadi sebuah tonggak sejarah yang akan membantu membalikkan citra pemerintahan kakeknya, Juan Carlos yang tercemar skandal.

Balai kota Madrid akan memasang layar raksasa di alun-alun pusat Puerta del Sol agar masyarakat dapat menyaksikan upacara tersebut, yang diadakan selama sidang khusus parlemen, dan akan menghiasi jalan-jalan dengan gambar ratu yang sedang menunggu.

Baca Juga

Setelah mengambil sumpah, Putri Leonor secara hukum dapat menggantikan ayahnya, Raja Felipe VI, dan secara otomatis menjadi kepala negara jika raja tidak ada. “Saya sangat memahami dan menyadari apa tugas saya dan apa tanggung jawab saya,” katanya awal bulan ini dalam upacara pemberian penghargaan bergengsi Putri Asturias, yang diambil dari gelar resminya sebagai pewaris takhta.

Kakeknya Juan Carlos mengambil sumpah pada tahun 1969 ketika diktator Jenderal Francisco Franco menunjuknya sebagai penggantinya, dan ayahnya Felipe mengikuti pada tahun 1986. Juan Carlos naik takhta pada tahun 1975 setelah kematian Franco dan dihormati secara luas atas perannya dalam membantu membimbing Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi.

Namun pemberitaan di media tentang kehidupan cintanya yang memalukan dan kekayaan pribadinya mengikis posisinya di usia senja. Dia turun tahta pada tahun 2014, dirundung skandal dan masalah kesehatan, dan pada tahun 2020 mengasingkan diri di Abu Dhabi di tengah penyelidikan atas urusan keuangannya.

Penyelidikan tersebut telah ditangguhkan karena kegiatan tersebut berada di luar batas waktu, dan karena ia memiliki kekebalan konstitusional sebagai raja pada saat itu.

Jose Antonio Zarzalejos, mantan editor surat kabar harian resmi kerajaan ABC dan penulis buku tentang Raja Felipe, mengatakan Juan Carlos adalah "raja yang luar biasa, raja yang mendasar". “Dia berakhir buruk karena dua dorongan: seks dan uang,” kata Zarzalejos kepada AFP.

"Putranya berhasil memulihkan reputasi monarki dan cucunya akan meneruskannya."

Felipe telah bekerja keras untuk menjauhkan diri dari ayahnya yang penuh skandal dengan melepaskan warisannya dan telah memperkenalkan “kode etik” bagi anggota keluarga kerajaan.

Juan Carlos tidak akan menghadiri upacara sumpah setia Putri Leonor pada hari Selasa di gedung parlemen. Namun menurut pers Spanyol, dia diperkirakan akan menghadiri pesta pribadi di istana El Pardo dekat Madrid setelah acara tersebut. Ini akan menjadi pertemuan resmi keluarga kerajaan pertama yang dia hadiri sejak diasingkan.

Berbeda dengan kakeknya, Leonor berhasil memenangkan perhatian publik, bahkan di kalangan tokoh sayap kiri yang cenderung tidak mendukung monarki.

Edisi terbaru majalah selebriti Lecturas mendedikasikan halaman depannya untuk kebangkitan "Leonormania" saat sang putri mengumpulkan penggemar. Namun tidak semua orang begitu antusias. Partai separatis Catalan dan Basque, serta sayap kiri, disebut-sebut akan memboikot upacara tersebut.

 

sumber : AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement