REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sebuah penelitian “Elderly Meal Project” yang telah dilakukan PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) menyebutkan bahwa asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG) memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia yang terukur dari hasil analisa darah dan antropometri tes pada penelitian tersebut.
Health Provider dari Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia, Sakinah, menjelaskan keterkaitan MSG dengan nafsu makan lansia adalah dengan penerapan konsep bijak garam. Konsep ini dilakukan dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG Ajinomoto untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan, sekaligus mengurangi asupan natrium.
“Bijak garam merupakan konsep memasak dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG Ajinomoto untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan walaupun penggunaan garamnya kami kurangi," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (3/11/2023).
Konsep bijak garam ini jika diaplikasikan pada menu makanan harian lansia terbukti dapat menurunkan kadar natrium di dalam masakan namun tetap mempertahankan kelezatannya, sehingga nafsu makan dan asupan gizi lansia meningkat.
“Pembuktian ini kami dapatkan melalui penelitian yang dilakukan sebelumnya juga, yakni penelitian Elderly Meal Project di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur, Yogyakarta," ujarnya
Hasil penelitian yang mereka jalankan menunjukkan bahwa menu rendah garam (bijak garam) dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). Mereka juga memberikan penyuluhan menu bijak garam dan aplikasinya pada test rasa snack untuk lansia serta memberikan berbagai bumbu masak Ajinomoto kepada pengurus dan tim dapur Panti Werdha Budi Mulia, Cengkareng, Jakarta Barat.
Cegah hipertensi pada lansia
Spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Bunda Margonda, dr. Diyah Eka Andayani, Sp.GK, menjelaskan berdasarkan data dari Riskesdas Kemenkes RI, hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang paling dominan dialami oleh para lansia. Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terjadi akibat asupan natrium yang berlebih.
Ia mengatakan sebenarnya natrium diperlukan bagi tubuh karena memiliki peranan penting sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat dan aktif. Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan. "Jika kelebihan, maka efeknya adalah muncul berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan lain-lain. Jika kekurangan, maka efeknya adalah gangguan fungsi otot, saraf, dan kontrol gula darah,” ujar dr. Diyah.
Nah, bagaimana sebaiknya menyeimbangkan atau mengendalikan asupan garam? Ada beberapa tips yang ia berikan seperti biasakan membaca label makanan kemasan, perbanyak konsumsi sayur dan buah, batasi makanan kemasan atau kalengan, hingga penggunaan bumbu umami seperti MSG saat membuat masakan.
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Jasmine Leong dkk (2015), kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa. Sehingga dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi asupan garam, namun tetap dapat mempertahankan rasa lezat dalam masakan,” lanjutnya.