REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina menjadi salah satu mitra dagang penting bagi Israel di Asia, termasuk India, Jepang, dan Korea Selatan.  Secara umum, Israel memelihara hubungan ekonomi yang erat dan terdiversifikasi dengan Cina.

Dilansir Statista, pada 2022, ekspor dari Israel ke Cina mencapai lebih dari 4,6 miliar dolar AS. Sementara total nilai impor dari Cina ke Israel berjumlah lebih dari 13,1 miliar dolar AS pada 2022, dengan produk impor berupa barang elektronik dan tekstil.

Pada 2022, ekspor dari Israel ke negara-negara Asia mencapai nilai lebih dari 16,5 miliar dolar AS. Jumlah ini merupakan peningkatan yang moderat dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan perdagangan antara Israel dan banyak negara Asia telah diperkuat secara signifikan, termasuk perdagangan impor berbagai macam barang. Misalnya, pada tahun 2021, impor dari Asia ke Israel berjumlah lebih dari 24,6 miliar dolar AS.

Dilansir Global Edge, Amerika Serikat (AS) juga menjadi mitra dagang terbesar bagi Israel. Nilai ekspor Israel ke AS mencapai 16,3 miliar dolar AS. Amerika Serikat merupakan importir terbesar kedua ke Israel setelah Cina, dengan nilai 8,6 miliar dolar AS.

Israel juga mengimpor sejumlah barang dari Swiss dengan nilai 6,6 miliar dolar AS, Jerman 6,5 miliar dolar AS, Turki 4,7 miliar AS, dan Belgia 4,6 miliar AS. Impor tertinggi Israel yaitu mesin elektronik sebesar 11,3 miliar dolar AS, mesin industri 10,7 miliar dolar AS, minyak dan gas 9,1 miliar AS, serta kendaraan dan spare parts sebesar 7,6 miliar dolar AS.

Sementara produk yang diekspor Israel yaitu mesin elektronik senilai 10,3 miliar dolar AS, batuan berharga dan logam senilai 9,5 miliar dolar AS, dan instrumen penting senilai 7,3 miliar dolar AS. Total ekspor Israel pada 2021 mencapai 60,1 miliar dolar AS, dan impor sebesar 92,1 miliar AS.

Ikuti Whatsapp Channel Republika