Sabtu 11 Nov 2023 16:13 WIB

Lulusan SMK dan Gen-Z Banyak Nganggur, Pakar: Indonesia Menuju Bencana Demografi

Persoalan itu timbul karena rezim pemerintahan hanya fokus membangun fisik saja.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Para pencari kerja yang didominasi lulusan SMK mengantre di area Jakarta Job Fair yang diadakan di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, Rabu (19/9/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Para pencari kerja yang didominasi lulusan SMK mengantre di area Jakarta Job Fair yang diadakan di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, Rabu (19/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (Cerdas), Indra Charismiadji menilai, jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai 7,8 juta orang, sebagai bencana demografi. Apalagi, jumlah tersebut didominasi generasi Z dan lulusan SMK.

Indra mengatakan, hal itu terjadi akibat ketidaksinkronan antara pasokan tenaga kerja dan permintaan dari lapangan pekerjaan yang ada. "Kalau dari data seperti ini yang dituju adalah bencana demografi karena kita punya banyak penduduk usia produktif, tapi tidak produktif," ujar Indra kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Indra menilai, persoalan itu salah satunya timbul karena rezim pemerintahan saat ini tidak memprioritaskan pembangunan manusia. Pemerintahan saat ini, sambung dia, lebih berfokus terhadap pembangunan yang bersifat benda atau fisik saja.

Menurut dia, memang ada konsep yang keliru dalam hal menentukan prioritas pembangunan dan itu berpotensi buruk bagi masa depan bangsa. "Masalah utamanya adalah pembangunan manusia tidak menjadi prioritas dari rezim ini. Semuanya fokus membangun benda," terang Indra.