Selasa 14 Nov 2023 21:16 WIB

Kemitraan Strategis Komprehensif antara AS-Indonesia

Presiden Jokowi bertemu Joe Biden di Gedung Putih.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (14/11/2023).
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretari
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (14/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden  Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyambut Presiden RI Joko Widodo di Gedung Putih. Pertemuan ini menandai fase baru bersejarah dalam hubungan bilateral kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin meningkatkan hubungan AS-Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Biden dan Jokowi merayakan tingkat kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Baca Juga

Dalam pernyataannya, Selasa (14/11/2023) Gedung Putih mengatakan hubungan kerja sama ini dibangun berdasarkan nilai-nilai bersama terkait demokrasi dan pluralisme. Kedua pemimpin mengumumkan inisiatif baru untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warga negara dari kedua negara serta kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, sejahtera, aman, dan tangguh.

“Ini akan menandai sebuah era baru, dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia secara keseluruhan, yang akan mempengaruhi segala hal. Hal ini termasuk meningkatkan kerja sama keamanan, khususnya keamanan maritim. Dan hal ini termasuk memperluas kerja sama kita untuk membangun rantai pasokan yang aman dan tangguh. Hal ini juga termasuk memperdalam kolaborasi kita untuk memerangi krisis iklim," kata Biden seperti dikutip dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri AS.

Dalam kesempatan ini Biden berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepemimpinan Indonesia di Asosiasi Negara Asia Tenggara atau ASEAN serta menggarisbawahi komitmen AS untuk memperdalam kerja sama di Asia Tenggara dan dengan Indonesia.

“AS adalah salah satu mitra terpenting bagi Indonesia. Dan kami sepakat untuk meningkatkan kemitraan kami menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Namun yang terpenting, kami harus memberikan makna yang nyata. Bagi Indonesia, kerja sama ekonomi adalah prioritas, termasuk urusan rantai pasokan,” kata Jokowi dalam pernyataan tersebut.

Sejak tahun 2002, Amerika Serikat telah memberikan lebih dari 6,2 miliar dolar AS untuk bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan di Indonesia, yang juga mencakup lebih dari 2 miliar dolar untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan, serta lebih dari 1,2 miliar dolar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Presiden Biden telah meminta tambahan dana sebesar 172 juta dolar AS dalam bentuk program baru di berbagai sektor, termasuk sektor iklim dan transisi energi bersih, pertumbuhan ekonomi, dan kesehatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement