Kamis 16 Nov 2023 17:18 WIB

Doa Penghilang Kesusahan dan Kesedihan

Doa ini pernah diucapkan oleh Nabi Yunus.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Seorang wanita Muslim Kashmir berdoa di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021. Pemerintah mengizinkan pembukaan kembali Masjid Jamia setelah penutupan mereka setelah gelombang kedua virus corona tetapi mendesak orang-orang untuk memakai masker dan menjaga norma jarak sosial. Ilustrasi Muslimah.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Seorang wanita Muslim Kashmir berdoa di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021. Pemerintah mengizinkan pembukaan kembali Masjid Jamia setelah penutupan mereka setelah gelombang kedua virus corona tetapi mendesak orang-orang untuk memakai masker dan menjaga norma jarak sosial. Ilustrasi Muslimah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika seorang  hamba menghadapi kesusahan dan kesedihan dalam hidupnya, terdapat doa yang bersumber langsung dari Alquran yang dapat dijadikan sebagai penghilang masalah tersebut. Doa ini pernah diucapkan oleh Nabi Yunus.

 لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ‌ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ‌

Baca Juga

Laaa ilaaha illaaa anta subhaanaka innii kuntu minaz zaalimiin

"Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya ayat 87)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الحُوتِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ، فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

"Doa Dzun Nun (Nabi Yunus 'alaihissalam) ketika beliau membacanya di dalam perut ikan, ‘Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim’. Tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam semua keadaan, kecuali Allah akan mengabulkannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 3383)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement