Jumat 17 Nov 2023 11:43 WIB

Ekonom Minta Waspadai Surplus Neraca Perdagangan

Ekspor Indonesia masih mengandalkan pasar tradisional.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja beraktivitas di dekat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja beraktivitas di dekat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2023 masih mengalami surplus. Namun, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai surplus tersebut terbilang semu. 

"Surplusnya semu ya kalau dicek ekspor turun tajam, impor juga turun. Jadi model surplus ini jauh dari kata berkualitas," kata Bhima kepada Republika.co.id, Rabu (15/11/2023) lalu. 

Baca Juga

Dia menuturkan, ekspor Indonesia pada periode tersebut turun karena terlalu mengandalkan pasar tradisional. Selain itu, Bhima menuturkan Indonesia juga masih mengandalkan komoditas olahan primer sehingga membuat ekspor juga terlihat turun. 

"Betul kita sedang hilirisasi tapi sebenarnya baru setengah jadi yang nilai tambahnya kecil," ucap Bhima.