Selasa 21 Nov 2023 12:44 WIB

Masjid Salman ITB Gelar Diskusi Datangkan Warga Palestina 

Sudah 75 tahun Palestina dijajah Israel.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erdy Nasrul
 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima penyaluran infak kemanusiaan Palestina dari Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB melalui Wakaf Salman sebesar Rp 150 juta.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima penyaluran infak kemanusiaan Palestina dari Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB melalui Wakaf Salman sebesar Rp 150 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid Salman ITB melalui Wakaf Salman telah menggelar kajian dan diskusi mengenai “Bagaimana Donasimu Sampai ke Palestina: Peran ZISWAF untuk Kemanusiaan” akhir pekan lalu.

Acara tersebut diikuti oleh sejumlah jemaah Masjid Salman ITB, baik ikhwan maupun akhwat. 

Baca Juga

Kajian ini dihadiri langsung oleh Agus Budiyanto sebagai direktur eksekutif Forum Zakat (Foz) Indonesia, Jazuli Ambari sebagai ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Arief Budiman sebagai kepala Divisi Pengumpulan Retail Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta Hari Utomo, ketua Wakaf Salman.

Diskusi yang melibatkan para ahli dari keempat Lembaga dan Organisasi ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana alur donasi yang mereka lakukan guna memberikan kontribusi bantuan langsung untuk saudara kita di Palestina hingga sampai di tangan yang tepat. 

Selain itu, dihadirkan pula tamu spesial berkewarganegaraan Gaza, Palestina, yaitu Syekh Belal Alhabil yang datang untuk berdiskusi. Syekh Belal pun menceritakan langsung kondisi saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, lewat perspektif warga negara Palestina itu sendiri kepada para jemaah yang hadir.

“Saya akan menjelaskan bahwa yang terjadi di Palestina bukan konflik, melainkan penjajahan. Sudah 75 tahun bumi Palestina masih dijajah. Keluarga saya masih di Gaza, hingga sekarang masih hidup. Tapi, komunikasi kami terputus setelah serangan besar kemarin,” ujar Syekh Belal.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab dengan jemaah berlangsung, Wakaf Salman melakukan simbolis penyerahan komitmen, yaitu satu unit ambulans untuk Palestina, yang diserahkan langsung kepada pihak Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). 

Infak kemanusiaan diberikan oleh Wakaf Salman kepada Baznas secara simbolis. Terakhir, para pemateri dari berbagai Lembaga melakukan simbolis komitmen warga Indonesia untuk Palestina, sambil berfoto dan bergandengan tangan.

“Kami di Masjid Salman ITB menyatakan bahwa kami berdiri di samping saudara kita di Palestina. Ini adalah kondisi kemanusiaan yang sangat luar biasa," kata Hari.

Hingga saat ini, kata dia, Masjid Salman ITB melalui wakaf Salman dan para wakifnya sudah berkontribusi langsung untuk Palestina.

"Kami membantu mulai dari bantuan sumur dan air bersih, pembangunan Masjid Syekh Ajlin, hingga penyaluran unit ambulans," ujarnya.

Hari berharap, adanya forum diskusi ini dapat menjadi wadah keterbukaan para lembaga atas hak para donaturnya, dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk saudara kita di Palestina.

Sementara menurut Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia, Jazuli Ambari, pembahasan mengenai implementasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) sebagai metode yang efektif dalam menanggapi isu kemanusiaan di Palestina.

“Alhamdulillah hingga hari ini kami masih memantau penyaluran bantuan ke Gaza. Tentunya, BSMI memiliki mitra lokal yang kerap berkoordinasi dalam hal penyaluran bantuan, khususnya di Palestina. Kiranya begitulah alur donasi yang berhak masyarakat tau dari pihak BSMI terkait bantuan kemanusiaan Palestina," katanya.

Sementara menurut Direktur Eksekutif Forum Zakat Indonesia Agus Budiyanto, setiap non-governmental organization (NGO) memiliki kelebihan, yaitu peran kecepatan.

“Lembaga zakat banyak memiliki mitra lokal di Palestina yang sudah terverifikasi. Ketika bantuan masuk, dana bisa langsung ditransfer kepada relawan dan mitra lokal di lokasi (Gaza). Kecepatan menjadi satu keuntungan di NGO untuk bisa membantu saudara kita di Palestina," ujar Agus.

Hal yang sama terkait alur donasi disampaikan juga oleh Arief Budiman, Kepala Divisi Pengumpulan Retail BAZNAS. Arief mengatakan, BAZNAS merupakan fasilitator atau sarana masyarakat yang menyumbang secara langsung, maupun lewat Lembaga resmi di Indonesia.

“Alhamdulillah kita menerima titipan dari individu maupun puluhan LAZ. Jadi insya Allah, kita selalu mengedepankan kecepatan, ketepatan, dan keefektifan dalam membantu saudara kita di Palestina.” kata Arief Budiman. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement