Sabtu 25 Nov 2023 23:31 WIB

Bappenas: Ekonomi Biru tak Hanya Perikanan

Ekonomi Biru berkaitan mulai dari pangan, pariwisata, hingga energi.

Red: Fuji Pratiwi
Deputi Bidang Ekonomi Bappenass Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis berita resmi statistik, Senin (16/10/2023).
Foto: Dok Humas BPS
Deputi Bidang Ekonomi Bappenass Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis berita resmi statistik, Senin (16/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan ekonomi biru (blue economy) bukan hanya soal perikanan.

"Kalau kita lihat apa yang disampaikan oleh UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development), sektor-sektor bernilai tambah tinggi adalah manufaktur berteknologi tinggi berbasis kelautan, industri perkapalan, industri peralatan pelabuhan lainnya, serta berbagai potensi pengembangan bioteknologi berbasis kelautan," ujar Amalia dslam hRoad to Indonesia Development Forum (IDF) 2023, di Pulau Biak, Papua, Sabtu (25/11/2023).

Baca Juga

Sebagai negara yang memiliki luas lautan lebih dari 65 persen, pemanfaatan potensi lautan di Indonesia dinilai belum optimal.

Dibandingkan berdasarkan indeks ekonomi biru yang disusun salah satu lembaga internasional, dampak ekonomi dari ekonomi biru di Indonesia belum diperoleh secara maksimal. Sehingga, peringkat Indonesia dalam indeks ekonomi biru dibandingkan dengan negara lain masih di bawah rata-rata.