Ahad 26 Nov 2023 13:36 WIB

Tak Kunjung Dapat Followers di Tiktok, Wanita di Bogor Depresi dan Joget-Joget di Mobil

Dinsos Bogor menjaring seorang wanita yang depresi karena tak kunjung dapat followers

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi remaja depresi. Dinsos Bogor menjaring seorang wanita yang depresi karena tak kunjung dapat followers.
Foto: Pxhere
Ilustrasi remaja depresi. Dinsos Bogor menjaring seorang wanita yang depresi karena tak kunjung dapat followers.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor menjaring seorang wanita tanpa identitas, di sekitar kawasan Taman Air Mancur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Wanita itu diduga depresi karena tak kunjung mendapat followers atau pengikut di akun sosial media Tiktoknya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin, mengatakan saat dijaring wanita berusia sekitar 24 tahun tersebut terus memperagakan berbagai tarian yang viral di Tiktok. Dalam video yang viral di media sosial, wanita itu masih terus bernyanyi dan berjoget di dalam mobil saat dibawa oleh petugas Dinsos.

Baca Juga

“Jadi memang dari hasil asesmen juga seperti itu (diduga depresi). Dia terus memperagakan gaya di Tiktok,” kata Dody dikonfirmasi Republika, Ahad (26/11/2023).

Dody menjelaskan, diperkirakan wanita ini depresi karena tak kunjung mendapat followers di Tiktok. Padahal wanita ini sudah melakukan siaran langsung atau live secara terus menerus.

“Dia kan teriak-teriak ‘capek, capek, followers’. Jadi dia live terus di Tiktok, tapi followers-nya berkurang. Makan enggak, apa (beraktivitas) enggak, dimarahin sama emaknya,” jelasnya.

Untuk sementara waktu, kata Dody, wanita ini dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Kota Bogor. Wanita ini akan diupayakan untun direhabilitasi mentalnya.

Di samping itu, Dody juga mengimbau masyarakat terkait penggunaan media sosial agar tidak berlebihan. Terutama pada anak-anak, yang masih perlu pengawasan orangtua.

“Makanya memang media sosial harus dibatasi juga. Bahaya. Khususnya anak-anak. Kalau sudah kecanduan gitu kan bisa ke risiko mental. Harus direhab mentalnya,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement