Itu sebabnya kita menemukan orang-orang berpengetahuan tinggi menciptakan bom yang dapat menghancurkan seluruh negara. Berikut beberapa contoh kutipan dari al-Hasan al-Basri.
– Carilah manisnya [iman] dalam tiga hal, dalam doa, dalam zikir, dan dalam membaca Alquran
- Jika Anda menemukannya [maka jadilah], jika tidak, ketahuilah bahwa pintunya tertutup. Memiliki harapan di hari esok menyebabkan kelalaian. Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapi kematian? Wahai anak Adam! Anda hanyalah kumpulan hari-hari, setiap kali suatu hari berlalu, sebagian dari diri Anda berakhir dengan itu. Bagaimana kondisi seseorang yang semakin hari semakin dekat dengan akhirat?
Keempat, adil dalam hukum
Dia dikenal adil dalam menyampaikan keputusan hukum. Allah SWT berfirman dalam surah an-Nisa ayat 135:
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِههِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْاا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.
Kelima, zuhud
Menggabungkan ciri-ciri zuhud dengan berpakaian bagus dan berpenampilan menarik tampaknya merupakan sebuah paradoks. Namun, itu memang sunah Nabi SAW.
Ia menjaga penampilannya, menyisir rambutnya, mengoleskan parfum, dan sering menggunakan siwak. Pada saat yang sama, dia tidak pernah boros dalam membelanjakan uangnya.
Faktanya, berhari-hari berlalu tanpa makanan dimasak di rumahnya. Rumahnya sendiri dibangun dari atap daun lontar.
Sunnahnya dilanjutkan oleh ulama seperti al-Hasan al-Basri yang memahami hakikat zuhud yang hakiki adalah tidak memakai pakaian yang kasar dan berpenampilan acak-acakan. Sikap zuhud yang hakiki adalah memegang dunia di tangan dan akhirat di hati.