Jumat 15 Dec 2023 19:32 WIB

Transisi ke Energi Listrik, Dorong Upaya Wisata Berkelanjutan di Green Canyon Pangandaran

PLN memberikan bantuan untuk penerapan konsep green tourism di Green Canyon. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Suasana di objek wisata Green Canyon, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Suasana di objek wisata Green Canyon, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Puluhan perahu bersandar di Dermaga 1 Green Canyon, yang berada di wilayah Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023) siang. Perahu itu ditujukan untuk wisatawan menikmati keindahan alam di aliran Sungai Cijulang, menembus gua dengan stalaktit dan stalagmit, serta tetesan air “hujan abadinya”.

Sudah puluhan tahun kawasan yang dinamai Cukang Taneuh oleh masyarakat setempat itu menjadi destinasi wisata. Aktivitas menyusuri aliran sungai menggunakan perahu atau body rafting menjadi yang paling populer di kawasan wisata Green Canyon itu.

Baca Juga

Agus Gunawan (51 tahun) merupakan salah satu saksi berkembangnya Green Canyon menjadi objek wisata yang dikenal masyarakat luas. Sudah lebih dari 20 tahun lelaki asli Kabupaten Pangandaran itu menjadi pengemudi perahu yang biasa mengantarkan wisatawan menyusuri Green Canyon. “Dari mulai perahu masih didayung. Penumpang juga masih nyari sendiri,” kata dia kepada Republika, Kamis.

Kini pengelolaan objek wisata Green Canyon lebih tertata dengan baik. Apalagi, sudah ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sana. Naik-turunnya wisatawan yang menggunakan perahu dipusatkan di Dermaga 1 Green Canyon. Pembagian wisatawan juga lebih terkoordinasi dengan pengaturan yang dilakukan Pokdarwis Cukang Taneuh-Green Canyon. Alhasil, para pengemudi perahu tak perlu mencari wisatawan sendiri.

Agus mengatakan, wisata Green Canyon ini terus berkembang. Dari sisi perahu, misalnya. Semula perahu wisata digerakkan menggunakan dayung. Kini seluruhnya memakai mesin. Belakangan, para pengemudi mulai melakukan uji coba mesin perahu bertenaga listrik. “Memang mau tidak mau harus ikut zaman. Kalau tidak, ya ketinggalan,” kata Agus.

Diproyeksikan jadi green tourism

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama dengan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tasikmalaya untuk menjadikan Green Canyon sebagai objek wisata dengan konsep green tourism. Penandatangan itu dilakukan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) Susiana Mutia pada Senin (11/12/2023).

Susiana menjelaskan, kerja sama itu diinisiasi sejak beberapa bulan ke belakang, sebagaimana upaya PLN untuk mendorong sektor pariwisata mendukung transisi energi menuju net zero emission pada 2060. Green Canyon menjadi salah satu objek wisata yang menjadi sasaran untuk dikembangkan dengan konsep green tourism setelah beberapa destinasi lain, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan kawasan wisata Candi Borobudur.

“Kita lihat Green Canyon itu luar biasa. Kami berdiskusi supaya bisa naik kelas, dari semula mesin konvensional menggunakan bahan bakar, kita ubah menjadi perahu listrik,” kata Susiana.

Penggunaan perahu mesin listrik di kawasan wisata Green Canyon rencananya dilakukan secara bertahap mulai akhir Desember 2023. Pada tahap awal, akan ada sebanyak 40 unit perahu wisata di Green Canyon menggunakan mesin listrik. Tahap selanjutnya, rencananya total 80 perahu wisata yang diberikan bantuan mesin listrik.

Menurut Susiana, biaya operasional mesin listrik untuk perahu wisata ini akan lebih irit dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Komparasinya disebut sekitar satu berbanding lima. “Sangat hemat, jadi murah sekali. Ini juga menambah pemasukan bagus buat yang mengoperasikan perahu,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement