REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemboikotan produk rumah tangga maupun gerai makanan dan minuman yang merupakan bagian dari jenama pro Israel jamak dilakukan Muslim selama beberapa waktu belakangan. Hal itu menjadi wujud solidaritas kepada Palestina yang menderita akibat serangan zionis Israel.
Bagaimanapun, ada sejumlah produk yang selama ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, konten hiburan, kosmetik, dan lain sebagainya disinyalir terkait dengan induk perusahaan yang mendukung Israel. Bahkan, memberikan donasi dalam jumlah besar atau secara berkala untuk Israel.
Produk yang selama ini digunakan anak tidak mustahil masuk juga dalam daftar boikot tersebut. Lantas, perlukah memberikan penjelasan kepada anak mengenai pemboikotan dan mengapa tidak lagi menggunakan produk seperti biasanya?
Psikolog anak, remaja, dan keluarga Sani Budiantini Hermawan berpendapat orang tua tidak perlu menjelaskan hal tersebut kepada anak. "Menurut saya, masalah politik suatu negara dengan negara lain semestinya hanya dikonsumsi orang dewasa," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id beberapa waktu lalu.