Jumat 22 Dec 2023 18:36 WIB

Anies akan Mengkaji Ulang UU Ciptaker, Ini Respons Menaker Ida Fauziyah

Ida Fauziyah enggan mengomentari capres Anies yang akan kaji ulang UU Cipta Kerja.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah.
Foto: Kemnaker
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah enggan mengomentari pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, yang memastikan bakal mengkaji ulang omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) jika terpilih sebagai presiden 2024. Adapun Ida merupakan politikus PKB, yang mengusung pasangan Anies-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin).

"Saya tidak berkomentar, seperti itu," kata Ida Fauziah seusai menjadi pemateri dalam acara Menaker Talks dengan tema 'Building Work Ethics & Creative Mondset' di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023).

Ida mengatakan, saat ini, seluruh calon presiden dan calon wakil presiden memiliki visi dan misinya sendiri-sendiri. Visi misi tersebut saat ini sedang ditawarkan kepada masyarakat agar bersedia memilih mereka di Pilpres 2024.

"Masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden itu memiliki gagasan, visi, dan misi, dan ini sedang dipasarkan kepada masyarakat," ujar Ida.

Sebelumnya, capres Anies menyatakan bakal mengkaji ulang Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) jika terpilih sebagai presiden dalam Pilpres 2024. Anies menilai, UU Ciptaker harus mengakomodasi para pekerja di Indonesia.

"Kami sudah sampaikan berkali-kali, bahwa itu akan kami review ulang, memastikan bahwa prinsip keadilan muncul di dalam undang-undang ketenagakerjaan kita," kata Anies saat bertandang ke Universitas Bina Bangsa dalam serangkaian kampanye di Kota Serang, Banten, Kamis (21/12/2023).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement