Jumat 29 Dec 2023 11:29 WIB

Pencopotan KH Marzuki Mustamar dan Premis Cak Imin Soal Tekanan Terhadap Kiai-Kiai NU

Menurut Cak Imin, pemberhentian jabatan seorang kiai bukan tradisi dari NU.

Red: Andri Saubani
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar yang belakangan dicopot dari jabatannya. (ilustrasi)
Foto:

Cak Imin menyayangkan terjadinya pencopotan di organisasi NU. Sepanjang sejarah PBNU, Cak Imin mengklaim tidak pernah ada pencopotan.  

"Saya sebagai orang NU, besar di NU, enggak ada di NU, kecuali sekarang ini pemberhentian-pemberhentian itu. Masak kemudian ada pemberhentian, itu bukan tradisi NU, ini mencoreng tradisi NU, dan tentu ini mengkhawatirkan masa depan," ujar dia. 

"Kalau gitu caranya, nanti pengurus NU PNS (pegawai negeri sipil) saja lah," lanjutnya. 

Sebelumnya, saat memberikan sambutan di acara Haul ke-12 Ahmad Sufyan Miftahul Arifin, Cak Imin mengklaim kekuatan NU kompak mendukung kemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' dalam Pilpres 2024.

"Seluruh kekuatan NU Kompak sebetulnya (mendukung Anies-Muhaimin), tapi karena tahu dananya (Anies-Muhaimin) pas-pasan, ada Kiai yang di gerpol (gerakan politik) dengan pemberian uang," kata Cak Imin dalam sambutannya. 

Cak Imin mengatakan, dirinya mendapatkan cerita bahwa beberapa kiai NU didatangi oleh sejumlah orang yang menawarkan uang agar tidak memberikan suaranya untuk mendukung AMIN.

"Saya baru tahu teorinya seluruh pendukung AMIN kalangan NU divakumkan, enggak dukung yang lain enggak papa, yang penting enggak dukung AMIN, gitu cara kerjanya," terangnya. 

Dari cerita yang diperoleh itu, Cak Imin berharap agar para kiai dan pimpinan Pondok Pesantren secara ikhlas memberikan dukungan kepada AMIN. "NU kita terus diuji dan diberi tantangan, mohon doanya semua istikomah di jalur para aulia dan masyaikh kita," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement