REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengamankan masa jabatan keempat seperti yang diperkirakan. Komisi pemilihan umum Bangladesh mengatakan partainya memenangkan suara mayoritas di pemilihan umum dengan angka partisipasi pemilih rendah karena boikot dari oposisi.
Oposisi utama partai berkuasa, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang ikut pemilihan 2018 tapi tidak dalam pemilihan 2024, memboikot pemilihan umum. Setelah Hasina menolak tuntutan mereka untuk mundur dan mengizinkan komisi pemilihan netral menggelar pemilihan umum. Hasina yang merupakan putri pendiri negara Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman yang tewas dalam kudeta militer tahun 1975 bersama anggota keluarganya, menjabat sebagai perdana menteri sejak 1996.
Masa jabatan yang sekarang akan menjadi jabatan perdana menteri kelimanya. Dalam 15 tahun berkuasa dinilai meningkatkan perekonomian dengan memajukan industri garmen. Ia juga mendapat pujian internasional karena menampung pengungsi Rohingnya yang mengalami persekusi di Myanmar.
Sebagian masyarakat Bangladesh tidak berpartisipasi dalam pemilihan umum Ahad (7/1/2024) lalu. Komisioner pemilihan umum Kazi Habibul Awal mengatakan angka partisipasi pemilihan yang dilanda kekerasan ini hanya 40 persen jauh dibawah pemilihan 2018 yang sebanyak 80 persen.
Berdasarkan hasil belum resmi Komisi Pemilihan pada Senin (8/1/2024) partai berkuasa Liga Awami memenangkan 167 dari 227 kursi yang diperebutkan. Pemenang sisa kursi lainnya belum diumumkan.
Hasina sendiri mengantongi 249.962 suara di daerah pemilihannya di Gopalganj, sekitar 165 kilometer dari ibukota Dhaka. Sementara saingan terdekatnya hanya memperoleh 469 suara. "Saya mencoba yang terbaik untuk memastikan demokrasi harus terus berlanjut di negara ini," kata Hasina, Ahad (7/1/2024) setelah memberikan suaranya.
Ia menambahkan pertanggungjawabannya adalah kepada warga negara Bangladesh. Sekretaris jenderal Liga Awami, Obaidul Quader mengatakan Hasina menginstruksikan para pemimpin partai dan pendukungnya untuk tidak melakukan prosesi kemenangan atau melakukan perayaan. Pemilihan umum memperebutkan 299 kursi parlemen yang dipilih secara langsung dengan hampir 120 juta pemilih yang memilih dari hampir 2.000 kontestan.
Pemilihan untuk satu kursi akan diadakan Senin setelah kandidat independen meninggal sebelum pemungutan suara karena sebab-sebab alamiah. Di antara para pemenang dari partai yang berkuasa adalah mantan kapten kriket Bangladesh, Shakib Al Hasan dan Mashrafe Mortaza. Kandidat independen, banyak dari mereka adalah anggota partai Liga Awami dari berbagai tingkatan, memenangkan 49 kursi.
BNP menuduh partai yang berkuasa mendukung kandidat independen 'tiruan' untuk mencoba membuat pemilu terlihat kredibel. Liga Awami membantah tuduhan tersebut. BNP menyerukan pemogokan nasional selama dua hari hingga hari Ahad, meminta orang-orang untuk menghindari pemilu. Partai itu mengatakan jumlah pemilih yang rendah merupakan keberhasilan seruan boikot mereka.
Hasina menuduh oposisi menghasut protes antipemerintah yang mengguncang Dhaka sejak akhir Oktober dan menewaskan sedikitnya 14 orang. Para pengkritiknya menuduh Hasina otoriter, melanggar hak asasi manusia, membungkam kebebasan berbicara dan menindas perbedaan pendapat.
Perekonomian juga melambat tajam sejak perang Rusia-Ukraina yang menaikkan harga bahan bakar dan impor makanan. Sehingga memaksa Bangladesh untuk meminta bantuan dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 4,7 miliar dollar AS