Senin 08 Jan 2024 21:38 WIB

Sepanjang 2023, 50 Ribu Lebih Pemukim Israel Menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa

Insiden terburuk terjadi selama hari raya Yahudi pada bulan Oktober.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Warga Palestina memeriksa kerusakan masjid yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu, (8/11/2023).
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina memeriksa kerusakan masjid yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu, (8/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstrimisme melaporkan sebanyak 50.098 pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa selama tahun 2023 dikutip dari Arabnews, Senin (8/1/2024). Angka tersebut merupakan jumlah serangan tertinggi kedua yang pernah tercatat. 

Insiden terburuk terjadi selama hari raya Yahudi pada bulan Oktober, ketika lebih dari 8.000 pemukim menyerbu halaman masjid di bawah perlindungan pasukan Israel. Mereka menyerang jamaah dan memaksa mereka untuk pergi. 

Baca Juga

Sejak pendudukan Yerusalem Timur pada 1967, jumlah pemukim Israel yang menyerbu ke masjid Al-Aqsa tertinggi dalam satu tahun adalah 51.483 orang pada tahun 2022. Observatorium tersebut mengatakan bahwa tingginya jumlah serangan adalah bukti upaya merela bersama Israel untuk melakukan kontrol atas masjid tersebut. 

Penyerbuan tersebut jelas mendapatkan penolakan dari umat Islam. Pasalnya, masjid tersebut adalah tempat suci bagi umat Islam. Penolakan tersebut menjadikan situasi tegang.

Serangan tersebut disebut seperti “genosida dan pengungsian rakyat Palestina di Jalur Gaza,”. Itu dipandang sebagai serangan terang-terangan terhadap negara Islam. Dan Observatorium ini berupaya untuk mempromosikan agama Islam yang sejati dan pesan-pesan moderat, toleransi, dan persaudaraan manusia.

Menurut laporan Palestinian News & Info Agency (WAFA) hari ini, Senin (8/1/2024), puluhan pemukum Israel masuk ke kompleks Al-Aqsa dengan dikawal polisi Israel. Mereka masuk melalui gerbang Maroko dan melakukan provokasi. Mereka juga melakukan ritual Talmud di sana. Insiden terbaru ini kian meningkatkan ketegangan.

Masuknya pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa sering kali mendapatkan kecaman dari pejabat Palestina dan otoritas agama. Wakaf Islam yang dikelola Yordania beberapa kali menyerukan intervensi internasional untuk mencegah serangan tersebut.

Sejak 2003, otoritas pendudukan Israel telah mengizinkan pemukim memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari, kecuali pada hari Jumat, hari istirahat dan ibadah umat Islam. Ketegangan ini tampaknya akan sulit dihentikan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement