Rabu 10 Jan 2024 14:18 WIB

Xi: Dunia Membutuhkan Stabilitas Hubungan AS-Cina

Masih terdapat ketegangan soal Pemerintah Taiwan yang Beijing klaim bagian dari Cina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Presiden Cina Xi Jinping
Foto: AP Photo/Jeff Chiu
Presiden Cina Xi Jinping

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media pemerintah Cina melaporkan Presiden Xi Jinping membalas surat dari teman lamanya di Iowa, Amerika Serikat (AS), yang ia temui empat dekade yang lalu. Pada Rabu (10/1/2023), media Cina melaporkan dalam surat itu Xi mengatakan masa depan dunia membutuhkan stabilitas hubungan AS-Cina.

Hubungan dua perekonomian terbesar di dunia renggang beberapa tahun terakhir. Terpukul juga oleh perang dagang dan gesekan di berbagai isu termasuk asal Covid-19.

Baca Juga

Komunikasi antara dua negara berangsur membaik setelah Xi berbicara dengan Presiden Joe Biden di San Fransisko pada November tahun lalu. Tapi, masih terdapat ketegangan soal Pemerintah Taiwan yang Beijing klaim bagian dari Cina.

Pulau yang dikelola pemerintah demokratis itu akan menggelar pemilihan presiden pada Sabtu (13/1/2024) mendatang. "Cina dan Amerika Serikat merupakan negara paling maju dan negara maju terbesar di dunia, dan masa depan dan nasib planet ini membutuhnya hubungan AS-Cina yang lebih stabil, lebih baik," kata Xi pada Sarah Lande yang pertama kali ia temui pada Mei 1985.

Keduanya berkenalan saat Xi yang saat itu berusia 31 tahun memimpin delegasi dari Provinsi Hebie "sister state" Iowa untuk mempelajari produksi makanan AS. Pada 2012 keduanya reuni di Muscatine dan bertemu kembali pada November 2023 ketika Lande menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan Xi.

Dalam surat ke Lande sebelumnya pada 2022, Xi mengatakan ia dan "teman lamanya" di Iowa "terus menanam bibit pertemanan dan membuat kontribusi baru persahabatan rakyat Cina dan Amerika." Hubungan bilateral kedua negara renggang beberapa tahun terakhir, ketika citra Cina di AS memburuk.

Media sosial X yang saat itu masih bernama Twitter pada tahun 2020, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan virus korono mungkin pertama kali muncul di AS dan kemudian sampai ke Wuhan di mana pertama kali virus tersebut terdeteksi. Ketika Pertandingan Militer Dunia digelar di kota itu.

Jajak pendapat Pew Research Center tahun lalu menemukan 85 persen responden di AS memiliki opini tidak menyenangkan terhadap Cina. Saat ditanya negara yang paling mengancam bagi AS, warga Amerika menilai Cina negara yang menimbulkan ancaman terbesar bagi Amerika baik dari sisi ekonomi maupun keamanan nasional.

Sangat penting bagi Cina untuk memperbaiki citranya terutama di AS. Washington menaikan tarif barang-barang Cina dan memberlakukan pembatasan ekspor pada teknologi tertentu termasuk cip ke negara itu. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement